Ekonomi Biru: Pengertian, Karakteristik, dan Tantangan Pengembangannya

ANTARA FOTO/Arnas Padda/aww.
Penulis: Safrezi Fitra
13/2/2024, 13.18 WIB

Ekonomi biru telah menjadi subjek pembicaraan yang semakin penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Ekonomi biru diartikan sebagai pendekatan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan, ekonomi biru mencakup berbagai kegiatan ekonomi yang terkait dengan laut, lautan, dan pantai.

Karakteristik utama dari ekonomi biru meliputi pemanfaatan sumber daya laut untuk memberi manfaat bagi ekonomi, mata pencaharian, dan kesehatan ekosistem laut. Meskipun menjanjikan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar, pengembangan ekonomi biru juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.

Beberapa tantangan pengembangan ekonomi biru termasuk perlunya mengelola sumber daya laut dengan lebih baik, meningkatkan kerjasama lintas batas dan lintas sektor, dan mengatasi keterbatasan teknologi dan keuangan.

Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep, karakteristik, dan tantangan pengembangan ekonomi biru menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di masa depan. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Definisi Ekonomi Biru

Ekonomi biru, atau sering disebut sebagai ekonomi laut, merujuk pada aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dari samudra dan laut. Menurut definisi Bank Dunia, ekonomi biru adalah praktik penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menghasilkan manfaat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Kegiatan yang termasuk dalam cakupan ekonomi biru meliputi berbagai sektor seperti transportasi maritim, industri perikanan dan budidaya perairan, pariwisata di pesisir, pengembangan energi terbarukan, desalinasi air laut, instalasi infrastruktur kabel bawah laut, eksploitasi sumber daya dasar laut dan penambangan di perairan dalam, pemanfaatan sumber daya genetik laut, serta penelitian bioteknologi yang berbasis di laut.

Berikut adalah beberapa definisi ekonomi biru berdasarkan pada sudut pandang dan sumbernya:

1. Menurut Komisi Eropa, ekonomi biru mencakup segala kegiatan ekonomi yang terkait dengan laut, lautan, dan pantai, termasuk berbagai sektor yang sudah mapan maupun yang baru berkembang.

2. Menurut Persemakmuran Bangsa-Bangsa, ekonomi biru merupakan konsep baru yang mendorong pengelolaan sumber daya laut dengan lebih baik.

3. Conservation International menambahkan bahwa ekonomi biru juga mencakup manfaat ekonomi yang tidak selalu dapat diukur secara langsung, seperti penyimpanan karbon, perlindungan pesisir, dan nilai budaya serta keanekaragaman hayati.

4. Menurut Center for the Blue Economy, ekonomi biru memiliki tiga makna yang saling terkait namun berbeda, yaitu kontribusi keseluruhan lautan terhadap perekonomian, kebutuhan untuk mengatasi keberlanjutan lingkungan dan ekologi lautan, serta potensi ekonomi laut sebagai peluang pertumbuhan bagi negara maju dan berkembang.

5. Menurut perwakilan PBB, ekonomi biru mencakup berbagai sektor ekonomi dan kebijakan terkait yang bersama-sama menentukan apakah penggunaan sumber daya laut dapat berkelanjutan atau tidak.

Ekonomi biru, dengan nilai globalnya yang diperkirakan melebihi US$1,5 triliun per tahun, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global. Sebagai penyedia lebih dari 30 juta lapangan pekerjaan dan sumber protein vital bagi lebih dari tiga miliar orang, ekonomi biru memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan manusia.

Meskipun pada beberapa waktu belakangan ini, fokus pada "ekonomi hijau" telah mendominasi perhatian (yaitu, upaya untuk mengarahkan aktivitas ekonomi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dengan emisi karbon yang rendah), minat terhadap ekonomi biru (atau sering disebut sebagai "pertumbuhan biru") mulai mendapatkan sorotan kembali. Organisation for Economic Cooperation and Developmen (OECD) memperkirakan bahwa ekonomi laut akan mengalami peningkatan dua kali lipat, mencapai nilai sebesar $3 triliun pada tahun 2030.

Karakteristik Ekonomi Biru

Ekonomi Biru mewakili perubahan paradigma menuju pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, menekankan kegiatan ekonomi yang mengutamakan konservasi, inovasi, dan pembangunan inklusif.

Beberapa aspek penting menjadi ciri konsep ekonomi biru, antara lain:

1. Keberlanjutan
Ekonomi biru menekankan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menjamin kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang. Hal ini mencakup meminimalkan dampak lingkungan, melestarikan keanekaragaman hayati laut, dan meningkatkan kesehatan ekosistem.

2. Diversifikasi Kegiatan Ekonomi
Ekonomi biru berupaya mendiversifikasi kegiatan ekonomi di luar sektor tradisional seperti perikanan dan perkapalan, dengan memanfaatkan sektor lain seperti energi terbarukan, bioteknologi, pariwisata, dan jasa kelautan.

3. Inovasi dan Teknologi
Inovasi memainkan peran penting dalam ekonomi biru, mendorong pengembangan teknologi, praktik, dan model bisnis baru yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan produktivitas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.

4. Manajemen Terpadu
Ekonomi biru mendorong pendekatan terpadu terhadap tata kelola kelautan, mengakui keterhubungan ekosistem laut dan perlunya tindakan terkoordinasi di antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, masyarakat, dan LSM.

5. Ketahanan Iklim
Mengingat dampak perubahan iklim terhadap lautan, ekonomi biru menekankan strategi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan industri pesisir terhadap risiko terkait iklim seperti kenaikan permukaan laut, pengasaman laut, dan kejadian cuaca ekstrem.

6. Keadilan Sosial Ekonomi
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat inisiatif ekonomi biru didistribusikan secara adil kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat pesisir, masyarakat adat, dan nelayan skala kecil, sekaligus mengatasi masalah kemiskinan, kesenjangan, dan keadilan sosial.

7. Kerja Sama Internasional
Mengingat sifat sumber daya laut yang bersifat lintas batas, ekonomi biru menekankan pentingnya kerja sama dan kemitraan internasional untuk mengatasi tantangan bersama, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan mencapai tujuan bersama di tingkat global.

8. Berbagi Data dan Pengetahuan
Ekonomi biru bergantung pada penelitian ilmiah yang kuat, pengumpulan data, dan pertukaran pengetahuan untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan, memantau kesehatan ekosistem, dan mengevaluasi efektivitas tindakan pengelolaan.

Secara keseluruhan, ekonomi biru mewakili pendekatan holistik dan terpadu terhadap tata kelola kelautan dan pembangunan ekonomi, yang bertujuan untuk menyeimbangkan eksploitasi sumber daya kelautan dengan konservasi ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Tantangan Pengembangan Ekonomi Biru

Salah satu tantangan penting dalam pengembangan konsep ekonomi biru adalah bagaimana memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengelola berbagai aspek keberlanjutan lautan, termasuk perikanan yang berkelanjutan, kesehatan ekosistem, dan upaya pencegahan polusi.

Ekonomi biru juga menekankan pentingnya kerja sama lintas batas dan lintas sektor dalam mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan melalui kemitraan yang luas dan berskala besar. Ini menjadi tantangan yang signifikan terutama bagi Negara-negara Kepulauan Kecil Berkembang (Small Island Developing States/SIDS) dan Negara-negara Kurang Berkembang (Least Developed Countries/LDCs) yang menghadapi keterbatasan yang besar.

PBB menggarisbawahi bahwa konsep Ekonomi Biru dapat membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan 14 yang bertujuan untuk melestarikan "Kehidupan di Bawah Air".

Dengan pengertian yang lebih dalam tentang ekonomi biru, karakteristik uniknya, dan tantangan yang dihadapinya, kita dapat memahami pentingnya melindungi dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan upaya bersama, kita dapat menghadapi tantangan ini dan meraih potensi besar yang ditawarkan oleh ekonomi biru untuk kesejahteraan manusia dan Bumi kita.

Risma Kholiq (magang)