Papan Pemantauan Khusus, Definisi, Kriteria, dan 54 Emiten Terbarunya
Investor pasar modal Indonesia mengkritik sistem lelang berkala penuh atau full periodic call auction di Papan Pemantauan Khusus atau PPK yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Para investor berargumen, bahwa skema full call auction mirip permainan judi togel.
Investor bahkan meluncurkan petisi melalui change.org, meminta agar peraturan papan pemantauan khusus dihapuskan. Hingga Selasa (4/6), petisi ini telah didukung 15.121 orang.
Penyebab diluncurkannya petisi ini karena dalam papan pemantauan khusus BEI full periodic call auction, informasi tentang tawaran beli dan tawaran jual tidak tersedia. Investor hanya dapat mengandalkan data Indicative Equilibrium Price (IEP), serta Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk memperkirakan harga dan volume saham yang akan dipasangkan.
Protes juga datang dari para emiten yang masuk ke dalam papan pemantauan khusus. Misalnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang masuk PPK sejak 29 Mei dan empat emiten dari Grup MNC yang masuk PPK pada 31 Mei lalu.
Manajemen PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) menyatakan masuknya saham perseroan ke Papan Pemantauan Khusus ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan yang sangat baik. Manajemen PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) juga mengungkapkan hal yang sama. Perusahaan akan mempercepat ekspansi bisnis dengan memperbanyak kemitraan berbasis transaksi dan whitelabelling.
"Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan BCAP ke papan utama," ujar manajemen BCAP dalam keterangannya, Senin (3/6).
Apa Itu Papan Pemantauan Khusus BEI?
Papan Pemantauan Khusus BEI, adalah papan pencatatan yang merupakan pengembangan lanjutan dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus yang telah diimplementasikan sejak 19 Juli 2021.
PPK dibuat untuk membantu investor mengetahui kondisi likuiditas dan fundamental emiten sebelum mengambil keputusan investasi. Dasar pemberlakuan papan pemantauan ini, adalah Peraturan BEI Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus.
Kriteria saham yang masuk di dalamnya, ditentukan dalam Peraturan BEI Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus.
Penerapannya dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan Papan Pemantauan Khusus-Hybrid, yang diberlakukan sejak 12 Juni 2023 lalu. Pada tahap ini, saham yang ditempatkan di papan pemantauan dapat diperdagangkan secara call auction dan continuous auction, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Tahap kedua adalah Papan Pemantauan Khusus-Full Call Auction, dimana semua saham yang ditempatkan di papan pemantauan akan diperdagangkan secara full periodic call auction. Tahap kedua ini, telah diterapkan pada 25 Maret 2024.
Kriteria Efek pada Papan Pemantauan Khusus BEI
Ada beberapa kriteria saham yang masuk pada Papan Pemantauan Khusus BEI, antara lain:
- Harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp 51.
- Laporan keuangan auditan terakhir mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer).
- Tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada laporan keuangan auditan dan/atau laporan keuangan interim terakhir dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya.
- Perusahaan tercatat yang merupakan perusahaan tambang minerba atau induk dari perusahaan tambang minerba yang belum memperoleh pendapatan dari core business hingga tahun buku keempat sejak tercatat di Bursa.
- Memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
- Tidak memenuhi persyaratan untuk dapat tetap tercatat di bursa sebagaimana diatur Peraturan Nomor I-A dan I-V (terkait saham free float).
- Memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama enam bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.
- Perusahaan Tercatat dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian.
- Anak perusahaan yang kontribusi pendapatannya material terhadap perusahaan tercatat, dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian.
- Dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
- Kondisi lain yang ditetapkan oleh bursa setelah memperoleh persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan.
Daftar Emiten Terbaru yang Masuk Papan Pemantauan Khusus BEI
Mengutip laman resmi BEI, tercatat ada 54 emiten yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus pada 31 Mei 2024, yakni sebagai berikut:
Kode | Nama Emiten | Tanggal Masuk | Kriteria |
BRNA | PT Berlina Tbk | 31 Mei 2024 | 7 |
BTON | PT Betonjaya Manunggal Tbk | 31 Mei 2024 | 7 |
CANI | PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5 |
BHIT | PT MNC Asia Holding Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
BNBR | PT Bakrie & Brothers Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
BOSS | PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5, 9 |
ABBA | PT Mahaka Media Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5 |
BCAP | PT MNC Kapital Indonesia Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
BEBS | PT Berkah Beton Sadaya Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
ARTI | PT Ratu Prabu Energi Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 2, 5 |
ASHA | PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
CPRI | PT Capri Nusa Satu Properti Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 6, 7 |
CSIS | PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
COAL | PT Black Diamond Resources Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
DIGI | PT Arkadia Digital Media Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5 |
CTTH | PT Citatah Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
DADA | PT Diamond Citra Propertindo Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
DEAL | PT Dewata Freightinternational Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5 |
FREN | PT Smartfren Telecom Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
FUTR | PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
DUTI | PT Duta Pertiwi Tbk | 31 Mei 2024 | 7 |
KKES | PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
MAXI | PT Maxindo Karya Anugerah Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
LABA | PT Ladangbaja Murni Tbk | 31 Mei 2024 | 10 |
LAND | PT Trimitra Propertindo Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
MGNA | PT Magna Investama Mandiri Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
MYTX | PT Asia Pacific Investama Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 5, 6 |
MTPS | PT Meta Epsi Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
IPTV | PT MNC Vision Networks Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
IRSX | PT Aviana Sinar Abadi Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
JAST | PT Jasnita Telekomindo Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
JECC | PT Jembo Cable Company Tbk | 31 Mei 2024 | 6 |
ICON | PT Island Concepts Indonesia Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
IKAN | PT Era Mandiri Cemerlang Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
IATA | PT MNC Energy Investments Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
GLOB | PT Globe Kita Terang Tbk | 31 Mei 2024 | 5, 7 |
HALO | PT Haloni Jane Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
GTSI | PT GTS Internasional Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
SWAT | PT Sriwahana Adityakarta Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
TECH | PT Indosterling Technomedia Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 6, 7 |
WSKT | PT Waskita Karya (Persero) Tbk | 31 Mei 2024 | 7, 8 |
TOPS | PT Totalindo Eka Persada Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
TOYS | PT Sunindo Adipersada Tbk | 31 Mei 2024 | 1, 6 |
SAGE | PT Saptausaha Gemilangindah Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
SBAT | PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. | 31 Mei 2024 | 1, 3 |
RSGK | PT Kedoya Adyaraya Tbk | 31 Mei 2024 | 6, 7 |
RAFI | PT Sari Kreasi Boga Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
REAL | PT Repower Asia Indonesia Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
PNSE | PT Pudjiadi & Sons Tbk | 31 Mei 2024 | 6 |
OMRE | Indonesia Prima Property Tbk | 31 Mei 2024 | 7 |
PADA | PT Personel Alih Daya Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
NPGF | PT Nusa Palapa Gemilang Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
PGUN | PT Pradiksi Gunatama Tbk | 31 Mei 2024 | 6, 7 |
PIPA | PT Multi Makmur Lemindo Tbk | 31 Mei 2024 | 1 |
Sejak ditetapkan pada 12 Juni 2023, totalnya ada 231 emiten yang ada di dalam daftar Papan Pemantauan Khusus. Seluruh saham yang ada dalam papan pemantauan ini, akan diperdagangkan secara call auction dengan batasan harga minimum Rp 1 dan auto rejection Rp 1 untuk rentang harga saham Rp 1 hingga Rp 10.
Sementara, untuk rentang harga saham di atas Rp 10 diberlakukan batasan auto rejection 10%. Pada full call auction, akan dilakukan perdagangan periodic call auction sebanyak lima sesi dalam sehari perdagangan bursa.
BEI berharap implementasi Papan Pemantauan Khusus Tahap II dapat meningkatkan aktivitas transaksi dan membentuk harga yang lebih baik untuk saham-saham yang ada di dalamnya.