Presiden Joko Widodo alias Jokowi resmi melantik tiga orang pejabat sekaligus pada Kamis (10/3) sore, salah satunya Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman. Dia akan melanjutkan sisa masa jabatan gubernur sebelumnya Nurdin Abdullah yang tersandung kasus korupsi infrastruktur.
Dilantiknya Andi Sulaiman sebagai Gubernur, turut menarik perhatian masyarakat terkait latar belakang gubernur termuda di Indonesia itu. Tak hanya memiliki garis keturunan Raja Bone, Andi Sulaiman juga adik dari mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Pengalaman Internasional
Jika ditarik panjang sejarah politiknya, Andi tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Ia maju ke laga pemilihan gubernur Sulsel sebagai sosok independen atau nonpartai. Pada Oktober 2017, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP secara resmi mengusung Nurdin dan Andi Sulaiman sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Sulsel. Alasan Nurdin memilih Andi Sulaiman saat itu, karena memiliki pengalaman internasional.
“Dia selain punya pengalaman di perusahaan internasional, masih muda, juga dapat diajak kerja sama bersinergi bersama, serta representasi suara dari wilayah utara dari segi geopolitik,” ujar Nurdin kepada Antara.
Mengutip laman resmi Provinsi Sulsel, Andi Sulaiman merupakan alumni Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin yang lulus kurang dari empat tahun. Selain lulus cepat, Andi Sulaiman juga terpilih dalam program Thiess Undergraduate Scholarship Program, sebuah beasiswa ikatan dinas yang menuntunnya bekerja di Thiess Contractors Indonesia, periode 2005 hingga 2008. Menurut catatan IDN Times Sulsel, hanya ada 15 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang terpilih dalam program beasiswa tersebut.
Setelah bekerja untuk Thiess, Andi Sulaiman menghabiskan waktu setahun hingga 2009 di Petrosea. Saat itu, perusahaan didanai Penanaman Modal Asing (PMA) dari Australia. Dari periode 2009 hingga 2014, Andi Sulaiman bekerja untuk PT Marine Engineering Services yang juga memperoleh PMA dari Inggris/Singapura.
Gubernur termuda itu juga sempat menjadi koordinator proyek ConocoPhillips periode 2012 hingga 2013. Hingga akhirnya, sebelum terjun ke dunia politik, Andi Sulaiman sempat bekerja untuk PT Offshore Services Indonesia (PMA Inggris/Singapura) dari 2013 hingga 2017.
Garis Keturunan Raja Bone
Andi Sulaiman lahir dari keluarga besar di Kabupaten Bone, sebagai anak ke-11 dari 12 bersaudara, pada 25 September 1983. Ayahnya adalah seorang TNI merangkap petani, sang ibu merupakan ibu rumah tangga.
Rupanya Andi Sulaiman bukan orang pertama di keluarganya yang mengabdi di kursi pemerintahan Tanah Air. Dua anak lainnya juga sempat menjabat di pemerintahan, yakni Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Kabinet Kerja Jokowi periode 2014 hingga 2019, dan Andi Sumardi Sulaiman selaku Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel.
Menilik latar belakang keluarga Amran yang juga kakak dari Andi Sulaiman, diketahui kalau mereka memiliki garis keturunan darah biru, alias keturunan raja dari silsilah keluarga ayahnya. Informasi dari CNN menyatakan Amran adalah keturunan dari La Pawawoi Arung Sumaling, anak keempat dari La Tenri Rappu, raja Bone ke-23.
Selain itu, Amran juga merupakan sosok pengusaha yang memimpin Tiran Group, sebuah perusahaan dengan 14 anak perusahaan yang bergerak di bidang pupuk, SPBU, kebun tebu dan sawit, pabrik gula, hingga tambang timah dan emas. Berkat kesuksesannya, Amran sempat didapuk sebagai Menteri Kabinet Kerja Terkaya pada 2014, dengan harta Rp 330,8 miliar.
Anggota keluarga lainnya, Sumardi resmi menjabat sebagai Kepala Bapenda Provinsi Sulsel sejak 2019 hingga sekarang. Sumardi memiliki karir panjang di bidang politik, terhitung dari 2003. Berdasarkan data di laman Bapenda Sulsel, Sumardi sempat menjadi lurah hingga kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone periode 2017 hingga 2019.
Masuk Jajaran Gubernur Termuda di Indonesia
Dilantiknya Andi Sulaiman sebagai gubernur Sulsel, turut menambah panjang daftar gelar gubernur termuda di Tanah Air. Dia resmi dilantik sebagai gubernur di usia 38 tahun. Bila ditilik lebih lanjut, gubernur lain yang masih menjabat dan tergolong muda, sudah menginjak usia 50 tahun.
Beberapa daftar Gubernur Termuda di Indonesia lainnya, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (50) yang lahir 4 Oktober 1971, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (52) yang lahir 7 Mei 1969, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (53) yang lahir pada 28 Oktober 1968.
Gelar gubernur termuda sebelumnya disematkan pada Muhammad Ridho Ficardo, Gubernur Lampung yang dilantik ketika berusia 33 tahun dan menjabat periode 2014 hingga 2019. Dia adalah anak dari Muhammad Fauzi Thoha, salah satu direksi Sugar Group Companies yang memproduksi Gulaku di Lampung. Bahkan, Ridho pernah menjabat sebagai direktur di salah satu anak perusahaan Sugar Group Companies.
Karir politiknya dimulai ketika dia diminta menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Lampung pada 2010. Ia berhasil menyabet kursi ketua DPD dan menjabat selama dua tahun hingga 2012. Pengalamannya di Partai Demokrat itu, juga mengantarkannya menjadi Gubernur Lampung di usia muda.
Selain memiliki karier politik yang pesat, pria asal Bandar Lampung ini juga memegang gelar master dari Universitas Indonesia. Melansir catatan Tirto.id, Ridho mulai merantau ketika menempuh kuliah S1 di Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran Bandung.
Pada periode 2003 hingga 2006, Ridho melanjutkan studinya ke jenjang S2 jurusan intelijen Universitas Indonesia bekerja sama dengan Badan Intelijen Nasional (BIN). Saat itu usianya baru menginjak 23 tahun, sekaligus menjadi warga sipil paling muda di kelas.