William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia di Jajaran Orang Terkaya

Tokopedia
Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam acara Super Ecosystem Tokopedia di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis malam (10/10). LPEM FEB UI memperkirakan, Tokopedia menciptakan 1,14 juta lapangan kerja baru tahun ini.
Penulis: Yandi M. Rofiyandi
Editor: Redaksi
18/6/2022, 09.00 WIB

William Tanuwijaya adalah figur di balik berdirinya platform jual beli online Tokopedia, perusahaan perintis berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Lewat Tokopedia, ia pernah masuk 150 orang terkaya di Indonesia.

Kiprah anak perantauan yang lahir dan besar di Pematang Siantar, Sumatera Utara itu semakin berkibar setelah Tokopedia bergabung dengan GoJek. William Tanuwijaya menjadi komisaris dan Co-founder GoTo.

Masa Kecil dan Pendidikan William Tanuwijaya

William Tanuwijaya lahir dari keluarga sederhana di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 18 November 1981. Selama pendidikan dasar hingga SMA, ia bersekolah di kampung halamannya. 

Setelah lulus dari SMA, ia memberanikan diri ke Jakarta untuk melanjutkan studinya. William berangkat dari kampung halamannya menuju ibu kota. Ia naik kapal empat hari tiga malam dari Pelabuhan Belawan ke Tanjung Priok. Itulah pertama kali William ke luar dari Sumatera Utara.

William menjadi mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta. Pada tahun kedua kuliah, ayahnya mengalami sakit sehingga kesulitan membiaya kuliah.

William akhirnya mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai kuliahnya. Ia pernah bekerja sebagai panjaga warung internet dari jam sembilan malam hingga sembilan pagi. Dari warung internet itulah ia semakin jatuh cinta dengan dunia teknologi informasi.

Kisah Sukses Karier William Tanuwijaya

Setelah lulus dari Universitas Bina Nusantara, William bekerja di kantoran yang bergerak di bidang pengembangan software komputer. Empat tahun bekerja di beberapa perusahaan berbeda. Pada 2007, dia baru punya ide untuk mempunyai perusahaan sendiri.

Hal ini berawal dari pengamatannya di kampung halaman. Masyarakat Pematang Siantar harus membeli barang lebih mahal daripada di Jakarta. William yakin internet bisa mewujudkan impian pemerataan. Dia bertekad membangun marketplace yang menghubungkan penjual dan pembeli dari seluruh nusantara, menyelesaikan masalah ketimpangan peluang dan kepercayaan.

Modal hampir saja membuat Tokopedia gagal sebelum berdiri. Berkali-kali ditolak, tetapi tak menyurutkan William untuk mewujudkan mimpinya. William mendatangi banyak sekali para calon pemodal dan menceritakan ide tentang membangun marketplace pertama di Indonesia. Perlu dua tahun untuk mewujudkan mimpinya.

Dengan keberanian dan kegigihan, William akhirnya bisa memulai Tokopedia pada 2009. Pemodal pertamanya adalah perusahaan milik mantan bosnya, PT Indonusa Dwitama. William mengajak rekannya Leontinus Alpha Edison, merintis Tokopedia.com pada 6 Februari 2009. Pada 17 Agustus 2009, mereka meluncurkan Tokopedia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital.

Di tahun pertamanya, Tokopedia mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia. Mulai 2010, Tokopedia kemudian berhasil mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti East Ventures, CyberAgent Venture, NetPrice, dan Softbank.

Pada 2014, Tokopedia mencatat rekor sebagai perusahaan di Asia Tenggara yang mendapat suntikan dana US$ 100 juta dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).

Tokopedia semakin moncer. Pada 17 Agustus 2017, Tokopedia berhasil meraih investasi US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun dari Alibaba, raksasa e-commerce asal Cina milik Jack Ma. Suntikan dana ini menjadikan valuasi Tokopedia menembus US$ 7 miliar, hanya sedikit di bawah unicorn Indonesia lainnya yaitu Go Jek yang bernilai US$ 9 miliar.

Tokopedia pun juara di pasar Tanah Air dengan 157 juta pengunjung pada kuartal pertama 2022, menyisihkan marketplace lain seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Blibli. Tokopedia menjangkau 99 persen kota di Indonesia dengan 12 juta lebih penjual.

Kehidupan Pribadi dan Istri William Tanuwijaya

Dalam berbagai kesempatan, William Tanuwijaya mengaku sebagai introvert. Kehidupan pribadinya pun jarang terekspose media, termasuk pernikahannya. William Tanuwijaya menikah pada 28 November 2015 dengan Felicia HW di Hotel Le Meridien, Jakarta. 

Kekayaan William Tanuwijaya

Globe Asia pernah mencatat kekayaan William Tanuwijaya US$ 130 juta (sekitar Rp 1,9 triliun) pada 2018. Nilai ini di atas Achmad Zaky di Bukalapak (US$ 105 juta), dan Nadiem Makarim dari Gojek (US$ 100 juta). 

Tokopedia dan Gojek resmi merger dan melahirkan entitas baru bernama GoTo pada akhir Mei 2021. GoTo kemudian melantai di bursa pada 11 April 2022 dengan harga IPO Rp 338 per saham.

Dari prospektus GoTo, William Tanuwijaya merupakan pemilik saham individual terbesar, yakni 20.981.678.973 saham Seri A dan Seri B. Dengan menggunakan harga IPO, artinya aset William lebih dari Rp 7 triliun. Per Jumat (17/06/2022) saham GoTo bernilai Rp 366 per saham.

Biografi Singkat William Tanuwijaya

Nama : Wilian Tanuwijaya

Lahir : Pematang Siantar, Sumatera Utara, 18 November 1981

Istri: Felicia HW (menikah pada 28 November 2015)

Alamat : Jakarta

Pekerjaan :

  • PT Boleh Net Indonesia (Juni 2003 - September 2003)
  • PT Signet Pratama (September 2003 - Mei 2004)
  • PT Sqiva Sistem (Mei 2004 - Maret 2005
  • PT Indocom Mediatama (2005-2007)
  • CEO dan co-founder Tokopedia
  • Komisaris dan co-founder GoTo

Pendidikan :

  • SMA Methodist Pematang Siantar (1996-1999)
  • Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara (1999-2003)