Profil Ratu Elizabeth II, Pemimpin Terlama di Kerajaan Inggris

Royal UK
Ilustrasi, profil Ratu Elizabeth II. Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis (8/9). Pemerintahan Ratu Elizabeth II berlangsung selama 70 tahun dan 214 hari. Ini merupakan pemerintahan terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris.
Editor: Agung
12/9/2022, 05.42 WIB

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis (8/9). Beliau adalah ratu yang memerintah 32 negara berdaulat selama hidupnya dan menjabat sebagai ratu dari 15 negara pada saat kematiannya.

Pemerintahan Ratu Elizabeth II berlangsung selama 70 tahun dan 214 hari. Ini merupakan pemerintahan terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris sekaligus pemerintahan terlama yang tercatat dari kepala negara wanita mana pun dalam sejarah.

Selengkapnya, simak profil Ratu Elizabeth II berikut ini.

Profil Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II lahir pada 26 April 1926 di London, Inggris dengan nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary. Secara resmi, beliau menyandang gelar Elizabeth II, by the Grace of God, of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland and of her other realms and territories Queen, Head of the Commonwealth, Defender of the Faith.

Ratu Elizabeth II adalah putri sulung Pangeran Albert, Duke of York, dan istrinya, Lady Elizabeth Bowes-Lyon (Duchess of York). Beliau merupakan urutan ketiga di garis suksesi Kerajaan Inggris.

Pamannya, Edward VIII, turun takhta, sehingga ayahnya, George VI, menjadi raja pada tahun 1936. Setelah kematian ayahnya pada 1952, Ratu Elizabeth II akan menjadi pewaris takhta selanjutnya. Penobatan Elizabeth II berlangsung pada 2 Juni 1953 di Westminster Abbey di London.

Melansir The Telegraph, masa kecil Ratu Elizabeth II serupa dengan masa kanak-kanak aristokrat sezamannya. Beliau berpindah-pindah rumah di London dan pedesaan, ditemani oleh anjing, kuda poni, dan para staf.

Pada tahun 1927, Duke dan Duchess of York pindah ke hunian di London, bertempat di nomor 145 Piccadilly. Rumah itu memiliki ruang dansa, taman besar, dan sekitar 25 kamar tidur. Ratu Elizabeth II menempati lantai tiga yang berisi kamar bayi, dapur, dan kamar tidur untuk Clara Knight, pengasuhnya.

Pada tahun 1947, Ratu Elizabeth II menikahi sepupu jauhnya, Philip Mountbatten, mantan pangeran Yunani dan Denmark yang melepaskan gelarnya. Philip diangkat menjadi Duke of Edinburgh pada malam pernikahan mereka.

Perayaan pernikahan Ratu Elizabeth II mengangkat semangat rakyat Inggris yang mengalami kesulitan ekonomi setelah Perang Dunia II. Setelah itu, Ratu Elizabeth II melahirkan anak pertama, Pangeran Charles, lahir pada tahun 1948 di Istana Buckingham.

Pada 1950 lahir anak kedua, Putri Anne. Kemudian Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip memiliki dua anak lagi, Pangeran Andrew (lahir 1960) dan Pangeran Edward (lahir 1964). Pada tahun 1968, Pangeran Charles secara resmi menjabat sebagai Pangeran Wales.

Penobatan Ratu Elizabeth II

Pada tanggal 2 Juni 1953, Ratu Elizabeth II secara resmi dinobatkan sebagai Ratu Inggris Raya dalam sebuah upacara mewah yang sarat dengan tradisi turun temurun. Ribuan pejabat dan tamu menghadiri penobatannya di Westminster Abbey, London. Selain itu, masyarakat mendengarkan di radio dan untuk pertama kalinya menyaksikan prosesi di televisi secara langsung.

Penobatan Ratu Elizabeth II diadakan lebih dari satu tahun setelah kematian Raja George VI, karena Kerajaan Inggris memiliki tradisi untuk membiarkan jangka waktu yang tepat berlalu setelah seorang raja meninggal.

Selama acara penobatan, Ratu Elizabeth II mengucapkan sumpah, diurapi dengan minyak suci, dianugerahi jubah dan tanda kebesaran, dan dimahkotai sebagai Ratu Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan, dan Ceylon (sekarang Sri Lanka).

Perayaan berlangsung di seluruh Inggris Raya, termasuk Negara Persemakmuran. Ini adalah satu-satunya penobatan Inggris yang sepenuhnya disiarkan di televisi. Penobatan Ratu Elizabeth II adalah penobatan Inggris keempat dan terakhir pada abad ke-20.

Berdasarkan buku Fifty Years the Queen, persiapan upacara penobatan memakan waktu 14 bulan persiapan, dimulai dengan pertemuan pertama Komisi Penobatan yang diadakan pada bulan April 1952, di bawah kepemimpinan suami Ratu, Philip, Duke of Edinburgh.

Setelah dinobatkan, Ratu Elizabeth II menjalin ikatan yang erat dengan Perdana Menteri Winston Churchill. Dalam dekade pertama pemerintahannya, Ratu Elizabeth II mengatasi bencana urusan luar negeri dalam Krisis Suez tahun 1956 dan melakukan banyak perjalanan kenegaraan ke luar negeri.

Aktivitas Ratu Elizabeth II

Melansir Academy of Versailles, aktivitas Ratu Elizabeth II dimulai dengan membaca memindai surat kabar harian Inggris. Kemudian, ratu akan meninjau korespondensinya. Setiap hari, ada 200-300 surat dari masyarakat datang dan Ratu menyeleksi surat untuk dibaca.

Ratu Elizabeth II kemudian menemui dua Sekretaris Pribadinya dengan kuota harian surat-surat dan dokumen resmi. Proses ini memakan waktu lebih dari satu jam. Setiap harinya, di mana pun beliau berada, Ratu Elizabeth menerima surat dalam bentuk kertas kebijakan, dokumen Kabinet, telegram, surat, dan surat kabar Negara lainnya.

Selain itu, Ratu Elizabeth II sering melakukan pertemuan resmi. Beliau akan bertemu sejumlah orang penting. Setiap pertemuan biasanya berlangsung 10 sampai 20 menit. Saat jam istirahat tiba, sang ratu akan makan siang secara pribadi. Setiap beberapa bulan, ratu dan Duke of Edinburgh akan mengundang selusin tamu dari berbagai latar belakang untuk makan siang secara informal.

Di luar kerajaan, Ratu Elizabeth II melakukan kunjungan ke negara-negara yang ia pimpin. Pada 21 Oktober 1966, terjadi bencana longsoran lumpur, air, dan puing-puing dari tambang batu bara. Bencana alam ini mengubur sebuah sekolah dasar di desa Aberfan, Wales Selatan dan menewaskan 116 anak-anak dan 28 orang dewasa.

Pangeran Philip tiba di Aberfan sehari setelah bencana, sedangkan Ratu Elizabeth menunda kunjungannya selama lebih dari seminggu karena khawatir kehadirannya akan mengalihkan perhatian dari upaya penyelamatan dan pemulihan.

Tak hanya itu, Ratu Elizabeth II juga mengunjungi badan amal, menjamu Kepala Negara yang berkunjung, dan bertemu dengan duta besar asing dan komisaris tinggi yang berbasis di Inggris. Meski demikian, seiring usia Ratu Elizabeth II bertambah, jumlah acara yang dia kunjungi menjadi lebih sedikit karena masalah kesehatan.

Kematian Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral pada usia 96, setelah memerintah selama 70 tahun. Beliau meninggal dengan tenang pada Kamis sore di tanah miliknya di Skotlandia, tempat ia menghabiskan sebagian besar aktivitas musim panas.

Para bangsawan senior berkumpul di Balmoral setelah para dokter mengkhawatirkan kesehatan ratu pada hari sebelumnya. Selain itu, semua anak Ratu Elizabeth II turut berkunjung ke ke Balmoral, setelah dokter menempatkan Ratu di bawah pengawasan medis. Cucunya dan sekarang pewaris takhta, Pangeran William, dan saudaranya, Pangeran Harry, juga berkumpul di sana.

Sementara itu, di Istana Buckingham di London, bendera persatuan di atas istana diturunkan menjadi setengah tiang dan pemberitahuan resmi yang mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II dipasang di gerbang luar istana.

Setelah kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles akan memerintah, diikuti oleh anak sulungnya, Pangeran William, dan kemudian anak sulungnya, Pangeran George. Pangeran William dan istrinya, Catherine, menjadi Duke dan Duchess of Cambridge dan Cornwall.

Keluarga Kerajaan Inggris kini memasuki masa berkabung. Dalam beberapa hari mendatang, banyak acara nasional yang akan ditunda. Pertunangan resmi akan dibatalkan dan bendera akan dikibarkan setengah tiang di kediaman kerajaan, gedung-gedung pemerintah, di seluruh pangkalan militer, dan di pos-pos Inggris di luar negeri.

Anggota Parlemen akan memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II dan penobatan kepada Raja Charles akan menyusul. Pemakaman kenegaraan untuk Ratu Elizabeth II akan diadakan pada 19 September 2022.