Nama Haidhar Wurjanto, pendiri dari PT Es Teh Indonesia Makmur (Es Teh Indonesia) tengah diperbincangkan banyak orang setelah di media sosial, perusahaan yang didirikannya, melalui tim legal melakukan somasi terhadap salah satu konsumennya.
Somasi ini dilakukan terkait protes kadar gula yang dinilai terlalu subjektif di salah satu produk minuman Es Teh, Chizu Red Velvet beserta kata-kata sarkastis yang diunggah oleh pemilik akun Twitter @Gandhoyy.
"Sehingga kurang pantas menyatakan bahwa produk Chizu Red Velvet (minuman) seperti gula seberat 3 kg. Kami menganggap pernyataan tersebut dapat menyebabkan pemberian informasi keliru dan/atau menyesatkan kepada konsumen/publik," ungkap Tim Legal Es Teh Indonesia.
Lalu siapakah sosok di balik viralnya kasus tersebut?
Haidhar Wurjanto merupakan pendiri Es Teh Indonesia yang lahir pada 12 Januari 1990 di Christchurch, New Zealand. Pria yang berumur 32 tahun tersebut merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Melansir dari akun LinkedIn pribadinya, Haidhar tidak hanya pernah menetap di New Zealand tetapi juga sempat mengenyam pendidikan dasar sampai menengah di sana. Dia bersekolah di Burnside Primary School New Zealand dan Cobham Intermediate New Zealand. Kemudian, Haidhar kembali menempuh pendidikan di Indonesia ke SMA Negeri 1 Bogor pada 2005 sampai 2008 dan melanjutkan jenjang sarjananya pada 2009 hingga 2014 di IPB.
Haidhar memulai karirnya dengan berjualan pelindung gawai atau dikenal dengan casing. Kemudian, dia juga diketahui sempat berjualan nasi goreng gerobak. Seiring berjalannya waktu, usahanya tidak berjalan mulus dan gagal.
Sosoknya yang ulet dalam berbisnis, tidak membuat Haidhar berhenti memutar otak dan mencari ide lain. Akhirnya, Haidhar banting setir ke ranah bisnis rintisan di bidang peternakan, yaitu Fresh Momo Milk pada tahun 2011 dengan menggandeng rekan kerja untuk bersama merintis bisnisnya. Bisnisnya semakin moncer, Fresh Momo Milk memiliki outlet di Bandung.
Lalu, Haidhar memutuskan mendirikan bisnis kulinernya lewat PT Simha Group pada tahun 2013. Perseroan dibangunnya memegang beberapa merk ternama seperti Foresthreecoffe yang dirintis pada 2016 dengan gerai pertama di Bogor. Adapun, jumlah gerai yaitu 95 cabang yang menjalar di daerah Jabodetabek. Bahkan, gerainya juga menjalar di area luar Pulau Jawa.
Ia kemudian merintis usaha Es Teh Indonesia dengan modal Rp 3 juta pada 2018. Saat itu, Es Teh baru bermula dari sebuah booth sederhana saat pameran di Kemang Village Mal. Usahanya kemudian terus berkembang, hingga kini Es Teh memiliki lebih dari 945 outlet yang tersebar 68% di Jawa dan 32% luar Jawa. Produk andalannya adalah minuman berbahan dasar es teh yang dikombinasikan dengan campuran susu, matcha, cokelat hingga varian lainnya.
Es Teh tercatat menawarkan harga produk yang bervariasi, mulai dari kisaran Rp 8.000 hingga Rp 32.000 per gelasnya dengan 22 varian rasa yang ditawarkan. Perusahaan juga menawarkan skema franchise dengan investasi mulai Rp 130 juta untuk membuka satu gerai Es Teh.
Minuman kekinian ini kemudian terus berkembang hingga mendapuk figur publik Nagita Slavina sebagai Chief Executive Officer (CEO) Es Teh yang baru sejak Juli 2022.
"Euphoria CEO baru Esteh Indonesia yaitu Ibu Nagita Slavina yang sebelumnya dinaungi oleh Bapak Haidhar Wurjanto ini disambut dengan happy oleh para manajemen dan seluruh tim," tulis manajemen Es Teh, di akun Instagramnya.