Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberi subsidi pembelian motor listrik pada tahun depan. Ia menyebut ada kemungkinan subsidi untuk pembelian motor listrik bisa sampai Rp 6,5 juta per unit.
“Kemarin Sri Mulyani [Menteri Keuangan] ke kantor saya, saya bilang kita bicarakan lagi berapa persisnya subsidi untuk sepeda motor dan mobil listrik,” ujar Luhut dalam Wealth Wisdom 2022 Permata Bank x Katadata di Jakarta, Selasa (29/12).
Pemberian subsidi untuk pembelian motor listrik ini dapat mempercepat transisi Indonesia ke kendaraan lebih ramah lingkungan. Luhut bahkan memprediksi akan ada 1,5 juta unit motor listrik di Indonesia pada 2024.
Jika kebijakan subsidi ini terwujud, produsen-produsen motor listrik yang menjual produknya di Indonesia juga dapat kebanjiran pesanan. Salah satu produsen motor listrik tersebut adalah perusahaan asal Taiwan, Gogoro.
Profil Gogoro
Gogoro didirikan di Taiwan pada 2011. Saat itu, idenya adalah bagaimana tenaga listrik dalam baterai bisa didistribusikan dan dikonsumsi dengan cepat. Masalah kendaraan listrik saat itu adalah masa pengisian baterai yang lama jika dibandingkan dengan motor berbahan bakar bensin.
Solusi Gogoro adalah membuat jaringan penggantian baterai ekspres di ibu kota Taiwan, Taipei. Stasiun penggantian baterai ini tersebar di banyak sudut kota Taipei dan pengguna Gogoro hanya membutuhkan aplikasi untuk mencari stasiun terdekat dan membayarnya.
Solusi ini pun membuat masalah pengisian daya baterai kendaraan listrik yang lama menjadi lebih cepat. Bahkan, tidak jauh berbeda dari motor berbahan bakar bensin. Plusnya juga motor listrik ini tidak memiliki emisi karbon seperti motor bensin.
Jaringan stasiun penggantian baterai ini yang membuat Gogoro menolak disebut sebagai perusahaan motor listrik meski mereka juga memproduksi motor listrik. “Kami sebenarnya adalah perusahaan layanan energi,” kata pendiri Gogoro Horace Luke dalam wawancara bersama New York Times pada 2015.
Pada semester I 2022, Gogoro sudah memiliki 500.000 “pelanggan” jasa penggantian baterai di Taiwan. Pelanggan Gogoro ini adalah pembeli motor listrik Gogoro yang menggunakan jasa penggantian baterai ini.
Gogoro kini memiliki sekitar 11 ribu kabinet baterai di lebih dari 2.240 lokasi di Taiwan. Ada 340 ribu penggantian baterai harian dan lebih dari 325 juta penggantian baterai sejak pertama kali Gogoro didirikan.
Gogoro yang lebih mengaku sebagai perusahaan energi ini pun membuat produksi motornya tidak hanya berjenama Gogoro. Perusahaan ini sudah bekerja sama untuk menyuplai motor dengan perusahaan otomotif Jepang seperti Yamaha, perusahaan India seperti Hero, dan perusahaan Cina seperti HaoJue.
Hadir di Indonesia dengan Electrum
Kehadiran Gogoro di Indonesia akan menggunakan brand Electrum untuk produk motor listriknya. Electrum adalah perusahaan patungan antara Gogoro, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, dan perusahaan batu bara PT TBS Energi Utama Tbk.
Untuk memasuki pasar Indonesia, Gogoro bekerja sama dengan Gojek sebagai penyuplai motor listrik bagi mitra driver. Pada 2021, uji coba dimulai dengan 500 unit. Tahun ini, Gojek menguji coba 5.000 unit motor listrik.
Uji coba dengan Gojek ini baru dilakukan di Jakarta. Ini karena stasiun penggantian baterai baru ada di ibu kota. Stasiun penggantian baterai bekerja sama dengan Pertamina dan ada 7 lokasi di Jakarta saat ini.
Kerja sama Gogoro dan Gojek ini juga sesuai dengan rencana Gojek untuk 2030. Pada tahun itu, Gojek berencana hanya menggunakan motor listrik untuk operasi mitra driver-nya.
Motor listrik Gogoro juga hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Gogoro menyuplai 30 motor listrik dan satu stasiun penggantian baterai untuk mitra driver Gojek di Bali.