Syabda Perkasa, Pebulu Tangkis Muda Meninggal karena Kecelakaan

ANTARA FOTO/Maulana Surya/nym.
Warga menurunkan jenazah pebulutangkis tunggal putra Pelatnas CIpayung, Syabda Perkasa Belawa ke liang lahat saat permakaman di Dukuh Karaban, Desan Sumber Rejo, Kecamatan Mondokan, Sragen, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023). Syabda bersama ibunya Anik Susilowati meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023) dini hari.
Penulis: Dini Pramita
22/3/2023, 07.57 WIB

 Atlet bulu tangkis Indonesia, Syabda Perkasa Belawa meninggal dalam usia 21 tahun karena mengalami kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah, pada Senin (20/3). Sekitar pukul 03.40 dini hari, mobil Toyota Camry yang ia tumpangi menabrak bagian belakang truk hingga menyebabkan Syabda dan ibunya meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Syabda mengalami luka robek di bagian kepala sebelah kiri akibat kecelakaan tersebut dan meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Al Ikhlas Pemalang. Kedua saudara Syabda, yaitu kakak: Diana Sakti Anistyawati; dan adik: Tahta Bathari Cahyaloka, mengalami luka-luka. Sementara itu, ayah Syabda dalam kondisi kritis. Seluruh keluarga Syabda masih menjalani perawatan di RSI Al Ikhlas Pemalang.

Saat itu, Syabda beserta keluarganya hendak menuju Sragen, Jawa Tengah, untuk berziarah. Malam sebelum kejadian, Ahad (19/3), nenek Syabda dari sang ibu meninggal. Atlet muda yang tengah menanjak prestasinya itu dimakamkan di Mondokan, Sragen, Jawa Tengah, bersama dengan ibu dan neneknya.

Deretan Prestasi Syabda Perkasa

Atlet binaan klub bulu tangkis PB Djarum Kudus ini mulai terdengar prestasinya di panggung internasional sejak membuat Indonesia unggul atas Korea Selatan dalam penentuan juara Grup A Piala Thomas 2022. Saat itu, ia berhasil mengalahkan tunggal putra Korea Selatan, Lee Yun Gu, dalam tiga set 21-14, 11-21, dan 21-16.

INDONESIA JUARA KEDUA PIALA THOMAS 2022 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU)
 



Kemenangannya saat itu menjadi angin segar bagi Indonesia yang tertinggal dalam perebutan juara menyusul kekalahan para andalan yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putra Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya. Syabda dalam debutnya di Piala Thomas saat itu memastikan Indonesia bertahan dalam perebutan juara setelah mengalahkan Korea Selatan di Impact Arena, Nonthanburi, Thailand, dengan skor 3-2.

Syabda merupakan bibit muda penerus dominasi tunggal putra Indonesia dengan berbagai titel juara. Kariernya menanjak setelah dipanggil ke pemusatan latihan tim nasional bulu tangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur, pada 2018.

Pada 2019, Syabda meraih gelar pertama Jakarta Junior International Series di tunggal putra U19 setelah mengalahkan wakil Perancis, Christo Popov. Di tahun yang sama, ia berhasil meraih medali silver dalam ajang Asian Junior Championship, serta mendapatkan medali emas dalam ajang World Junior Championship 2019 dan BWF Junior International 2019.

Pada 2021, ia menggondol emas dalam ajang PON yang diselenggarakan di Papua. Setelah itu, ia melanjutkan tradisi membawa pulang prestasi dengan menjuarai tiga seri turnamen BWF International Challenge sekaligus, yaitu Lithuania International 2022, Malaysia International 2022, dan Iran Fajr International 2023.

Dengan berbagai prestasi tersebut, ia menduduki peringkat 90 dunia BWF. Ia juga langganan tampil dalam berbagai ajang senior bulu tangkis meski tak membawa pulang medali. Di antaranya Indonesia Masters 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022. Ia juga bermain dalam Indonesia Masters Super 100 pada 2022.

Menekuni Badminton sejak Belia

Atlet kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini menekuni olah raga badminton sejak usia enam tahun. Ia memulai karier profesionalnya dengan bergabung di PB Jaya Raya. Pada 2013, saat ia berusia 12 tahun, Syabda bergabung ke PB Djarum.

Selama lima tahun berlatih di PB Djarum, ia dipanggil ke Pelatnas PBSI Cipayung pada 2019 untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Sejak itu, kariernya terus menanjak dengan mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional dan berhasil meraih beberapa medali emas dari kompetisi-kompetisi tersebut.

Ketertarikan Syabda terhadap badminton tak serta-merta. Ia mulai tertarik pada olah raga ini setelah melihat ayahnya kerap bermain bersama teman-temannya untuk mengisi aktivitas di waktu luang. Sejak itu, ia serius menjalani olah raga ini dan menjadi salah satu andalan Indonesia pada sektor tunggal putra.