Didemo Karyawannya, Ini Sosok Soedomo Mergonoto Pendiri Kopi Kapal Api

Tangkapan Layar Kanal YouTube MySoiliter
Bos Kapal Api dan Relaxa, Soedomo Mergonoto.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
17/4/2023, 18.45 WIB

Kediaman Bos Kapal Api dan Relaxa, Soedomo Mergonoto, di Surabaya dikabarkan dijaga ketat oleh kepolisian. Penyebabnya, protes buruh PT Agel Langgeng yang menuntut pesangon dan tunjangan hari raya (THR), dampak pemutusan hubungan kerja alias PHK sepihak.

PT Agel Langgeng adalah pabrik yang memproduksi permen Relaxa, permen Kapal Api, dan Gingerbon. Dalam konferensi pers yang digelar di DPP Apindo Jawa Timur pada Rabu (12/4), Direktur PT Agel Langgeng, Edi, menyatakan PHK dilakukan karena penutupan pabrik di Pasuruan sejak 10 Januari lalu.

Ini adalah manuver efisiensi dari kerugian yang terjadi terus menerus selama empat tahun terakhir. Edi menjelaskan dari 273 karyawan yang kena PHK, 123 orang sudah bersedia menerima pesangon sesuai Perppu Cipta Kerja yang berlaku, Namun, 150 orang sisanya menolak jumlah pesangon yang diberikan.

CEO PT Kapal Api Global pun menyatakan hal serupa. Dalam potongan wawancara yang dilakukan @cak_sholeh di TikTok, Soedomo menyebut 150 karyawan menuntut jumlah pesangon lebih besar. Jumlah ini berdasar perhitungan undang-undang ketenagakerjaan sebelum UU Cipta Kerja disahkan.

Jalan tengah sudah ditawarkan Soedomo lewat pinjaman kepada mantan karyawan, sesuai jumlah pesangon. Ia pun mempersilakan karyawan menyelesaikan masalah di Pengadilan Hubungan Industrial. “Jika nanti hakim menyatakan perusahaan harus membayar lebih, akan kami bayar sisanya,” kata Soedomo.

Siapa Soedomo Mergonoto?

Soedomo mengatakan dirinya bukanlah pemegang saham mayoritas perusahaan. Hanya 20% saham Kapal Api yang dia pegang selama 10 tahun terakhir. “Saya cuma sekali saja datang ke pabrik. Karena sering rugi selama lima tahun terakhir, saya serahkan ke profesional,” ujarnya.

Jauh sebelum keberhasilannya di Kapal Api, Soedomo dan keluarga adalah imigran dari Fujian, China. Menggunakan kapal api, orangtua Soedomo yang bernama Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan datang ke Hindia Belanda pada 1920-an. Mereka lalu memproduksi bubuk kopi rumahan di daerah Pecinan Surabaya dengan nama dagang kopi Hap Hoo Tjan. 

Pada 3 Juni 1950, lahirlah Soedomo Mergonoto dengan nama Cina Go Tek Hwie. Di usia yang ke-17 tahun, lelaki ini membantu usaha keluarga dengan berjualan kopi. Dari pemberitaan media diketahui ia kerap memanggul kopi atau menjajakannya dengan sepeda ontel di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Kapal Api (Instagram @kapalapi_id)

Strategi Bisnis Soedomo Mergonoto

Soedomo kemudian mendirikan perusahaan bernama PT Santos Jaya Abadi pada 1979 yang menjual produk kopi bubuk bernama Kapal Api. Inovasi pertama Kapal Api muncul pada 1980, kala Soetomo mengusulkan produknya diiklankan di stasiun televisi TVRI. Tujuannya agar produk semakin dikenal masyarakat.

Saat itu, masih belum banyak produk kopi yang menggunkan metode pemasaran ini. Kapal Api menjadi satu-satunya perusahaan kopi yang memasarkan produk lewat iklan di televisi, pada masa itu.

Ide ini berbuah baik, nama Kapal Api melejit. Saking berkembangnya produk ini, Kapal Api berhasil mengekspor produknya ke Arab Saudi pada 1985 dan Hongkong pada 1987. Sekarang, Santos Jaya Abadi sudah memproduksi banyak merk dagang lain di bidang kopi. Mulai dari Kopi ABC, Kopi Ya, Good Day, dan FresCo.  

Bisnis lain yang dijalankan Santos Jaya Abadi adalah kedai kopi bernama Excelso. Bisnis ini menargetkan segmen konsumen kelas menengah. 

Reporter: Amelia Yesidora