Investor dan pengembang real estat milik taipan Sukanto Tanoto, Pacific Eagle Real Estate, telah membeli Tanglin Mall di jantung Singapura. Nilai pembelian ini mencapai 868 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 9,5 triliun.
Forbes menulis pada Februari 2022, Pacific Eagle Real Estate meraih mal tersebut usai memenangkan tender yang kompetitif. “Pusat Perbelanjaan Tanglin merupakan salah satu tonggak ritel paling awal dan menduduki lokasi yang menonjol persis di sebelah Hotel St. Regis di daerah Jalan Orchard,” kata Sun You Ning, Direktur Pelaksana Properti Royal Golden Eagle (RGE), dalam siaran persnya.
Dibangun pada 1970-an, mal dengan 12 lantai itu berdiri di atas lahan seluas 6.364 meter persegi yang terletak di Jalan Tanglin dan Jalan Cuscaden. Kedua jalan ini terhubung ke daerah perbelanjaan populer Jalan Orchard.
Mal Milik Sukanto Tanoto di Singapura
Lewat Pacific Eagle Real Estate, Sukanto Tanoto telah konsisten berinvestasi ke dalam pasar real estat di Singapura. Pada 2018, misalnya, perusahaan yang berbasis di Singapura itu menghabiskan S$ 230 juta untuk membeli Chinatown Plaza di dekat kawasan pusat bisnis (CBD) negara itu.
Sebelum masuk ke sektor real estat, Sukanto mengawali bisnisnya pada 1967 dari penjualan suku cadang untuk perusahaan minyak dan konstruksi. Pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, ini terjun ke dalam bisnis setelah terpaksa berhenti sekolah pada usia 17 tahun.
Pemerintahan Presiden Soeharto menutup sekolah-sekolah Tionghoa, termasuk sekolah Sukanto. Anak tertua dari tujuh bersaudara itu tidak bisa pindah ke sekolah negeri karena ayahnya berkewarganegaraan Tiongkok. Ayahnya merupakan imigran dari Putian, Fujian, Tiongkok.
Dengan pengalaman bisnis enam tahun, Sukanto membangun pada 1973 perusahaan yang sekarang menjadi Raja Garuda Emas (RGM). Ini merupakan cikal bakal dari konglomerat RGE.
RGM memulai bisnisnya dengan kayu lapis (plywood). “Hal ini menandai transformasi Indonesia dari pemasok bahan baku (batang kayu mentah) ke prosesor dengan nilai tambah,” tulis RGE pada situs webnya.
Bisnis Sukanto Tanoto
Sukanto telah sukses membangun RGE menjadi konglomerat dengan aset lebih dari US$ 30 miliar. Perusahaan berlogo burung elang emas telah berbisnis di industri kertas lewat APRIL dan Asia Symbol, minyak kelapa sawit lewat Asian Agri dan Apical, serat viscose lewat Sateri dan Asia Pacific Rayon, selulosa khusus lewat Bracell, dan energi lewat Pacific Oil & Gas.
RGE memiliki jaringan operasi global, yang meliputi Indonesia, Tiongkok, Brasil, dan Spanyol. Secara keseluruhan, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 60 ribu karyawan.
Setelah sukses berbisnis, Sukanto mendirikan pada 1981 yayasan Tanoto Foundation. Pria kelahiran 1949 itu ingin berkontribusi terutama dalam pengembangan sumber daya manusia, termasuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, kepemimpinan, dan riset kesehatan.
Menurut Forbes, Tanoto Foundation telah memiliki komitmen pendanaan hingga US$ 200 juta pada 2022. Lembaga filantropi ini melibatkan orang-orang terkaya dunia, seperti Ray Dalio dan Li Ka-Shing.
Dalam daftar 50 orang Indonesia terkaya Forbes, Sukanto menempati posisi ke-18 pada 2022. Per hari ini, Jumat (28/4), kekayaan bersih pria dengan empat anak itu mencapai US$ 3 miliar. Miliarder yang sekarang tinggal di Singapura itu dengan demikian telah meningkatkan kekayaan bersihnya 42,8% dari 2022.