Pahala Nugraha Mansury resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi Wakil Menteri Luar Negeri hari ini, Senin (17/7). Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I, menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan.
Ia menjabat Wakil Menteri BUMN I sejak 23 Desember 2020. Saat ini, posisinya sebagai Wamen BUMN I diisi oleh Rosan Perkasa Roeslani.
Pahala bukan sosok asing dalam dunia perbankan di Tanah Air. Ia pernah diangkat sebagai Direktur Utama BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN pada 27 November 2019.
Sebelum itu, pernah menduduki posisi penting di Bank Mandiri sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer di Bank Mandiri pada 2006. Salah satu gagasan yang ia torehkan di bank pelat merah itu adalah Wirausaha Muda Mandiri.
Di luar industri perbankan, kariernya melesat. Pada 2017, misalnya, ia pernah ditunjuk untuk membawa Garuda Indonesia terbang tinggi sebagai Direktur Utama GI. Di sana, ia mencatatkan beberapa prestasi antara lain meningkatkan keterisian penumpang menjadi 71% dan kinerja ketepatan waktu GI mencapai 88,8%, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelum ia menjabat.
Pada 11 September 2018, ia harus mendarat karena posisinya sebagai Direktur GI digantikan oleh Ari Askhara. Tak lama, ia ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina di bawah Direktur Utama Nicke Widyawati.
Memulai Karier sebagai Konsultan, Berlanjut Mengemban Amanah Diplomasi Ekonomi Indonesia
Pria kelahiran 8 April 1971 ini memulai kariernya sebagai change management consultant di Andersen Consulting Jakarta selepas menamatkan studi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ia berkarier di firma tersebut hingga 1997. Saat krisis moneter 1998 menerjang Indonesia dan membuat goyah kondisi politik dalam negeri, dia hijrah ke New York, Amerika Serikat.
Saat itu, ia meneruskan karier di perusahaan pengelolaan investasi sekaligus menyelesaikan kuliah S2 di New York University Stern School of Business. Di sana pula, ia mendapatkan kesempatan bergabung dengan perusahaan konsultansi manajemen dan teknologi informasi terkemuka Booz Allen Hamilton.
Pahala bergabung sebagai senior consultant di perusahaan tersebut. Ia juga terlibat dalam beberapa proyek perbankan di Asia Tenggara yang dilakukan The Boston Consulting Group sebagai project leader.
Hingga pada 2003, Pahala memperoleh kualifikasi sebagai CFA Charterholder dari CFA Institute. Ini adalah sertifikasi bidang keuangan dan investasi paling bergengsi untuk saat ini yang diakui secara internasional.
Dalam pelantikan, Pahala mengatakan ia diberikan mandat untuk mengembangkan hubungan perekonomian antarnegara hingga mengoptimalkan investasi internasional. "Karena tantangan ke depannya adalah bagaimana meningkatkan hubungan perekonomian antara negara kita dengan negara-negara lainnya," kata dia.