Proses Dolar AS Menjadi Mata Uang Acuan Negara di Dunia

Pexels/Karolina Grabowska
20/4/2022, 17.36 WIB

Dolar AS telah menjadi mata uang dunia yang banyak digunakan saat ini. Setiap aktivitas perdagangan internasional akan mengacu pada nilai greenback. Alhasil, nilai dolar AS juga mampu memengaruhi kondisi ekonomi suatu negara dengan mata uang nondolar AS, termasuk Indonesia.

Menurut data International Monetary Fund, hingga kuartal keempat 2020 bank sentral di dunia memegang 59 % dari cadangan mereka, dalam bentuk dolar AS. kebanyakan cadangan tersebut berbentuk uang tunai atau obligasi dari AS seperti US Treasury. Bahkan hingga pertengahan 2020 lalu, utang dalam bentuk dolar AS di luar Negeri Paman Sam mengalami peningkatan hingga US$ 12,6 triliun.

Melansir laman US Currency Education Program, dolar AS yang digunakan saat ini pertama kali dicetak pada 1914. Kegiatan mencetak uang kertas tersebut dimulai pasca berdirinya Federal Reserve Bank sebagai bank sentral Amerika yang kini dikenal dengan nama The Fed.

Berhasil mencetak mata uang sendiri, greenback alias dolar AS mulai memperoleh kekuatannya untuk menjadi mata uang dunia seperti yang dikenal saat ini. Perjalanan dolar AS untuk menjadi mata uang dunia pun tidak singkat, ini bisa ditelusuri sejak era Perang Dunia I dan Perang Dunia II. 

Dolar AS Lengserkan Poundsterling

Perang Dunia I meletus pada 1914, kala itu ekonomi AS sudah masuk dalam daftar ekonomi terbesar di dunia. Meski begitu, perdagangan internasional masih berpusat di Inggris, sehingga untuk bertransaksi masih menggunakan mata uang Negeri Ratu Elizabeth, yakni poundsterling.

Pada periode tersebut, kebanyakan negara berupaya menstabilkan mata uang mereka dengan menggunakan emas sebagai alat transaksi, termasuk Inggris. Namun karena perang dan negara-negara butuh biaya untuk membayar militer mereka, akhirnya penggunaan emas ditangguhkan dan beralih ke penggunaan uang kertas. 

Menurut laman Investopedia, peralihan emas ke uang kertas sebagai alat transaksi telah mendevaluasi mata uang di berbagai negara. Di lain pihak, Inggris masih tetap bertahan penggunaan emas sebagai alat tukar agar poundsterling tetap menjadi mata uang global saat itu.

Bersikeras menjadikan poundsterling mata uang global, justru membuat Inggris harus meminjam uang untuk pertama kalinya, setelah perang berkecamuk selama tiga tahun. Alhasil, standar tukar emas ditinggalkan Inggris pada 1931.

Di sisi lain, selama masa perang dunia, banyak negara memilih Amerika Serikat sebagai kreditur dengan membeli obligasi AS dengan denominasi dolar AS. Akhirnya, berbagai kondisi tersebut turut memuluskan jalan dolar AS menjadi mata uang dunia hingga saat ini, menggantikan poundsterling.

rupiah (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.)

 

Eksistensi Dolar AS Era Perang Dunia II

Pada saat Perang Dunia II meletus, Negeri Paman Sam berperan sebagai salah satu pemasok senjata dan kebutuhan perang lainnya bagi sekutu. Kondisi tersebut menambah pundi-pundi kekayaan Negeri Paman Sam.

Sebelumnya pada Perang Dunia I, banyak negara melakukan transaksi perdagangan global dengan AS menggunakan obligasi dan emas. Alhasil, akhir Perang Dunia I, AS menjadi negara pemilik mayoritas cadangan emas dunia. 

Di sisi lain, para kreditur tidak bisa kembali ke standar transaksi dengan melakukan pertukaran emas, lantaran cadangan emas di negara mereka sudah habis. 

Untuk itu, pada 1944 di Bretton Wood, Amerika Serikat, sebanyak 44 negara sekutu berkumpul untuk merundingkan sistem pengelolaan devisa yang tidak merugikan negara manapun. Delegasi-delegasi tersebut pun sepakat menjadikan mata uang dunia tak lagi dikaitkan dengan emas.

Setelah proses perundingan tersebut, akhirnya delegasi menyepakati dolar AS sebagai mata uang dunia. Hal itu juga mempertimbangkan banyaknya obligasi yang dimiliki Amerika Serikat, sebagai alat transaksi perdagangan dengan negara-negara kreditur. 

Selain itu, pertemuan tersebut juga menyepakati pembangunan bank sentral di masing-masing negara. Tujuannya, untuk mempertahankan nilai tukar mata uang satu negara terhadap dolar AS. Setiap negara juga memiliki otoritas untuk mengendalikan mata uangnya, ketika nilai tukar mata uang suatu negara dinilai terlalu lemah atau terlalu kuat terhadap dolar AS.

Berikut pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dirangkum dalam Databoks:

Hasil pertemuan tersebut dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods. Dari perjanjian tersebut juga, dolar AS secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan utama dunia, didukung cadangan emas terbesar di dunia. Sejak saat itu, negara-negara mulai membeli surat berharga AS atau US Treasury yang dianggap produk keuangan aman untuk menyimpan dolar AS mereka.

Kekuatan dolar AS ini juga berpengaruh pada hubungan internasional negara tersebut. Penduduk AS bisa dengan mudah masuk ke 172 negara tanpa memerlukan visa. Selain itu, masyarakat AS bisa dengan mudah menggunakan dolar AS sebagai alat tukar di berbagai negara.

Reporter: Amelia Yesidora