Lika Liku Pageant Lovers, Bukan Sekadar Tim Hore Kontes Kecantikan
Perhelatan kontes kecantikan selalu menarik atensi tinggi masyarakat. Kesemarakan seremoni pemilihan ratu sejagat itu tak lepas dari campur tangan pageant lovers, sebutan bagi para pendukung kontes kecantikan.
Ajang kecantikan di Indonesia dirintis pertama kali oleh Kasunanan Surakarta melalui B.R.A. Mooryati Soedibyo dan R.Ay. Putri Kuswisnu Wardani. Kedua putri Kasunanan Surakarta tersebut lalu mendirikan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) pada 8 Maret 1992 untuk menyelenggarakan edisi perdana kontes Puteri Indonesia yang dijuarai oleh Indira Sudiro.
Kontes Puteri Indonesia diselenggarakan pada bulan Maret, bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional. Para pemenangnya bergelar sebagai Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan, Puteri Indonesia Pariwisata, dan Puteri Indonesia Perdamaian.
Namun di awal gelaran, Puteri Indonesia belum mengirimkan wakil ke ajang Miss Universe. Mereka baru mencoba mengirim wakil pada tahun 1993 dalam perhelatan Miss Universe 1993 di Meksiko. Namun pada saat malam karantina, pemenangnya ditarik oleh mantan Ibu Negara, Ibu Tien Suharto.
Perwakilan Indonesia pun hiatus di ajang tersebut hingga tahun 1994. Kemudian pada tahun 1995, Susanty Manuhutu menjadi kontestan perwakilan resmi Indonesia sebagai peserta Miss Universe. Setelah era reformasi bergulir, pemenang Puteri Indonesia kembali dikirim ke Miss Universe hingga tahun 2022.
Pada tahun 2004, Artika Sari Devi Kusmayadi, puteri perwakilan provinsi Bangka Belitung menjadi pemenang kontes Puteri Indonesia dan berhasil menempati posisi 15 besar di ajang Miss Universe 2005.
Momen tersebut menjadi cikal bakal pageant lovers di Indonesia. Pada tahun 2004, Mukie Dardjati Muza, membuat situs bernama indonesianpageants.com untuk menaungi para pecinta kontes kecantikan berdiskusi.
Awal mula idenya berasal dari obrolan lintas pecinta kontes kecantikan yang belum terorganisir di dunia maya. Sebuah forum bernama Missology membahas ragam isu di International Pageant. Kemudian Indo Pageant muncul sebagai portal beauty pageant Indonesia pertama.
Portal tersebut akhirnya sekaligus jadi wadah untuk menyampaikan saran, usulan, dan dukungan kepada para kontestan ajang kecantikan di Indonesia saat itu, Puteri Indonesia.
Setelahnya komunitas pageant lovers di Indonesia pun berkembang. Pasca era media sosial berkembang, muncul beberapa fans page tiap-tiap kontestan di Instagram.
Pageant lovers saat ini bukan cuma “tim hore” belaka, mereka bahkan bekerja di belakang layar untuk kesuksesan para kontestan. Mereka turut menjadi tim promosi di media sosial, menyiapkan fasilitas busana yang dikenakan kontestan, hingga dukungan suara ketika kontestan melenggang di perhelatan Internasional.
Asal Muasal Kontes Kecantikan di Dunia
History Channel mencatat kontes kecantikan modern pertama kali diadakan di sebuah kota kecil di Belgia bernama Spa pada tahun 1888.
Sebuah koran lokal mengumumkan pemilihan “perempuan paling cantik di dunia”. Masyarakat yang berpartisipasi harus mengirim foto dan profil singkat. Kompetisi tersebut memenangkan Marthe Soucaret, ratu kecantikan pertama di dunia. Ia mendapat hadiah uang tunai dan menjadi model sampul majalah Prancis L’Illustration.
Selang 23 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1921, sebuah kontes kecantikan “Miss America” digelar untuk menarik turis di Atlantic City. Kontes kecantikan internasional pertama, yakni Miss World muncul pada tahun 1951 di Inggris, diprakarsai oleh pebisnis Eric Morley.
Kontes kecantikan bikinan Morley berawal dari Festival Bikini Contest sebagai salah satu rangkaian acara Festival of Britain. Namun acara tersebut sukses dan disebut sebagai “Miss World” oleh media. Morley kemudian memutuskan menggelar kompetisi ini secara tahunan.
Setahun kemudian, pada tahun 1952, Amerika Serikat mengekor dengan memproduksi Miss USA dan Miss Universe yang hingga kini menjadi salah satu kontes kecantikan terbesar di dunia.