Pameran otomotif Tokyo International Motor Show akan kembali digelar setelah empat tahun absen akibat pandemi Covid-19. Pameran yang akan berlangsung pada 26 Oktober hingga 5 November tahun ini, akan mengusung nama baru, yakni Japan Mobility Show.
Acara ini terakhir digelar pada 2019, dan seharusnya akan diteruskan 2021. Namun, karena pandemi Covid-19, maka penyelenggaraan acara ini ditangguhkan. Barulah pada tahun ini, Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA), selaku penyelenggara berani menggelar kembali.
Pergantian nama menjadi Japan Mobility Show, dimaksudkan untuk menginspirasi orang untuk berpikir tentang masa depan mobilitas, yakni sebuah konsep yang melampaui batas-batas tradisional kendaraan bermotor.
Nantinya, peserta pameran akan mencakup produsen mobil dan perusahaan dari industri suku cadang otomotif, serta maskapai penerbangan dan perusahaan dari sektor seperti keuangan, pariwisata, dan pendidikan. Lalu, sekitar 100 perusahaan rintisan atau startup juga akan hadir memamerkan teknologi unik.
Seperti apa perjalanan salah satu event otomotif terbesar di dunia ini? Simak ulasan singkat berikut ini.
Sejarah Penyelenggaraan Tokyo International Motor Show
Tokyo Motor Show adalah salah satu pameran otomotif terbesar di dunia dan memiliki sejarah yang kaya. Konsep awal mula acara ini, adalah untuk memberikan platform bagi produsen mobil untuk memamerkan produk-produk terbaru dan teknologi terkini kepada publik dan industri.
Menilik perjalanannya, pameran otomotif ini dapat dibagi menjadi beberapa dekade, yang masing-masing mewakili perubahan tren global.
1. Berawal dari Japan Motor Show
Awalnya, pameran ini dinamakan Japan Motor Show, yang pertama kali diadakan pada 1954 di Hibiya Park, Tokyo. Ini merupakan pameran otomotif pertama di Jepang, yang diinisiasi oleh Asosiasi produsen mobil Jepang, yang kelak berubah menjadi JAMA.
Pameran tersebut awalnya bersifat nasional, dengan tujuan utama memamerkan kendaraan produksi dalam negeri kepada pasar domestik yang berkembang pesat. Japan Motor Show membantu produsen otomotif Jepang memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk terbaru mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Seiring berjalannya waktu, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang memicu permintaan yang tinggi untuk kendaraan bermotor. Sehingga, Japan Motor Show tak hanya diikuti oleh produsen mobil domestik, melainkan juga dari luar negeri. Pada Japan Motor Show 1970 misalnya, sebanyak 95 mobil yang diusung 33 produsen mobil dari tujuh negara turut meramaikan pameran ini.
2. Periode 1970-1980: Skala Semakin Besar, Konsep Futuristik Mulai Diperkenalkan
Selama dekade 1970-an, Japan Motor Show mengalami pertumbuhan signifikan dalam hal skala dan kompleksitas. Karena besarnya skala pameran ini, maka penyelenggaraannya ditetapkan menjadi ajang dua tahunan.
Pameran tersebut mulai menarik perhatian produsen mobil global, yang tercermin dalam penamabahan jumlah peserta dan luasnya area pameran. Pameran ini semakin menjadi tempat untuk memperkenalkan inovasi teknologi otomotif.
Selama dekade ini, banyak teknologi baru diperkenalkan, termasuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik, sistem keamanan baru, dan fitur-fitur inovatif.
Selama dekade 1970-an, Japan Motor Show mulai menyoroti mobil konsep yang futuristik. Ini adalah periode dimana desain futuristik menjadi fokus penting dalam pameran. Selain itu, pameran ini juga menyoroti kendaraan yang lebih ekonomis dalam hal konsumsi bahan bakar.
Pameran ini menjadi lebih terkenal di tingkat global, dan banyak produsen mobil global mulai memilihnya sebagai tempat untuk memperkenalkan produk-produk terbaru mereka di pasar Jepang.
3. Periode 1980-1990: Japan Motor Show Semakin Dikenal di Tingkat Global
Dekade 1980-an merupakan periode yang penting dalam sejarah pameran Japan Motor Show, dimana berbagai perubahan dan inovasi signifikan terjadi dalam industri otomotif. Beberapa poin utama yang menjadi sorotan terkait penyelenggaraan Japan Motor Show selama 1980-1990, antara lain sebagai berikut:
Fokus pada Teknologi Efisiensi Bahan Bakar
Pada dekade 1980-an, Japan Motor Show semakin menekankan pada teknologi efisiensi bahan bakar. Ini terjadi sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran tentang masalah lingkungan dan meningkatnya harga bahan bakar.
Selama dekade ini, banyak produsen otomotif mulai memamerkan mobil dengan konsumsi bahan bakar yang lebih baik, termasuk mobil kecil yang lebih efisien.
Pembaruan Desain dan Estetika
Ada peningkatan dalam perubahan desain mobil yang ditampilkan dalam Japan Motor Show, yakni desain yang menekankan efisiensi aerodinamis dan gaya yang lebih modern. Ini mencerminkan tren global dalam desain otomotif.
Pengembangan Mobil Listrik
Meski mobil listrik belum umum pada masa itu, beberapa produsen otomotif mulai mengembangkan mobil listrik dan menampilkan prototipe mereka di Japan Motor Show. Ini adalah langkah awal dalam perjalanan menuju mobilitas berkelanjutan.
Ekspansi Pengaruh Global
Japan Motor Show semakin dikenal di tingkat global, dan produsen mobil global lebih aktif memilihnya sebagai tempat untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbaru.
Pada dekade ini Japan Motor Show berubah nama menjadi Tokyo International Motor Show. Nama ini resmi digunakan saat penyelenggaraan pada 1989. Perubahan nama ini merupakan efek dari semakin dikenalnya Japan Motor Show sebagai pameran otomotif internasional, serta transformasi Tokyo sebagai salah satu pusat keuangan dunia.
4. Periode 1990-2000: Fokus pada Konsep Mobil Ramah Lingkungan
Selama dekade 1990-2000, Tokyo Motor Show terus menjadi salah satu pameran otomotif terkemuka di dunia dan mengalami perkembangan penting dalam industri otomotif.
Pada dekade ini, Tokyo Motor Show semakin menyoroti mobil konsep "hijau". Ini termasuk mobil listrik, mobil hidrogen, dan mobil dengan emisi rendah. Pada pertengahan hingga akhir dekade 1990-an, ada peningkatan fokus pada kendaraan listrik.
Produsen otomotif Jepang, seperti Toyota dan Honda, mulai memperkenalkan mobil listrik dan hibrida pada Tokyo Motor Show. Ini merupakan langkah awal menuju mobilitas berkelanjutan.
Jepang sendiri telah menjadi salah satu pusat industri otomotif terbesar di dunia pada dekade ini. Japan Motor Show menjadi platform penting bagi produsen mobil Jepang, seperti Toyota, Nissan, Honda, dan lainnya, untuk memamerkan produk-produk dan teknologi terbaru.
Bisa dikatakan periode ini merupakan saat dimana Tokyo Motor Show terus berperan sebagai pameran otomotif yang penting dalam perkembangan industri otomotif global. Perubahan signifikan dalam teknologi, desain, dan mobilitas berkelanjutan semakin mendominasi pameran ini selama periode ini.
5. Periode 2000-2010: Semakin Menekankan pada Konsep Mobil Hibrida dan Listrik
Pada awal abad ke-21, Tokyo Motor Show sangat menekankan kendaraan listrik dan hibrida. Produsen otomotif Jepang, seperti Toyota dan Honda menjadi perintis dalam mengembangkan teknologi hibrida.
Pameran ini juga menjadi platform penting untuk memperkenalkan teknologi kendaraan berbahan bakar hidrogen, misalnya Toyota Mirai dan Honda Clarity FCV. Ini mencerminkan komitmen produsen otomotif terhadap energi hidrogen sebagai alternatif ramah lingkungan.
Selama dekade 2000-an, Tokyo Motor Show juga mulai menaruh perhatian kepada konsep mobil otonom. Pameran ini menjadi tempat dimana konsep kendaraan otonom dan teknologi yang berkaitan dipamerkan.
Bisa dikatakan, selama 2000-2010 Tokyo Motor Show menjadi ajang memamerkan inovasi dalam industri otomotif, khususnya dalam pengembangan teknologi berkelanjutan, kendaraan alternatif, dan konektivitas.
6. Periode 2010-2019
Memasuki dekade kedua abad ke-21, Tokyo Motor Show tetap menjadi salah satu pameran otomotif terkemuka di dunia dan mengalami berbagai perubahan penting dalam respons terhadap perubahan industri otomotif global.
Selama 2010-2019, pameran ini sangat menekankan elektrifikasi kendaraan, dimana mobil listrik menjadi sorotan utama. Banyak produsen otomotif Jepang, seperti Nissan dan Toyota, memamerkan model-model listrik baru.
Selain itu, konsep mobil otonom semakin mendapat perhatian yang lebih besar, dengan banyak produsen otomotif memamerkan teknologi otonom dan visi masa depan mobil tanpa pengemudi.
Selama periode 2010-2019 juga terlihat perluasan konsep pameran, yang tadinya hanya diikuti produsen kendaraan bermotor. Selama dekade ini, Tokyo Motor Show juga menjadi ajang yang juga diikuti perusahaan yang bergerak di bidang teknologi transportasi, sepeda dan skuter listrik, serta layanan transportasi berbasis aplikasi.
Berdasarkan perkembangan yang terjadi pada dekade inilah, JAMA kemudian memperluas konsep pameran menjadi tak hanya sekadar untuk produsen otomotif. Melainkan juga membuka ruang seluasnya untuk perusahaan yang fokus pada peningkatan kualitas mobilitas.