Korban Pandemi Corona Melonjak, IHSG Awal Pekan Kembali Anjlok 4%

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.
layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/3/2020). IHSG kembali anjlok 4% pada perdagangan Senin (23/3) dipicu sentimen corona global.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
23/3/2020, 10.36 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan masih dibayangi tekanan. Di awal perdagangan hari ini, IHSG sudah turun 4,2% ke level 4.016.

Pada pembukaan perdagangan Senin (23/3) pukul 09.00, IHSG turun 3,4% ke posisi 4.048,84. Sedangkan sepanjang pekan lalu, IHSG anjlok hingga 14,52% ke level 4.194 akibat tertekan sejumlah sentimen, seperti meluasnya pandemi corona. 

 "Masuk di awal pekan, probabilitas IHSG akan kembali turun semakin besar," kata Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam risetnya.

Penurunan indeks hari ini disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah korban meninggal akibat pandemi corona. Mengutip Worldometers Info per 22 Maret, ada 14.616 korban meninggal dari 336.838 kasus corona di seluruh dunia.

(Baca: IHSG Anjlok 14,5% dalam Sepekan, Kapitalisasi Bursa Tergerus Rp 824 T)

Di dalam negeri, penyebaran virus yang makin meluas membuat semua asumsi makro di APBN 2020 meleset, salah satunya pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 hanya di kisaran 4,5% - 4,9% dari sebelumnya 5,3%.

"Di samping itu, turunnya sebagian indeks Bursa Asia Senin pagi, berpotensi menjadi sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG hari ini," kata Edwin.

Hingga pukul 09.15 WIB, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 4,35% dan indeks Shanghai Composite di bursa Tiongkok turun 2,72%. Pada saat yang sama, indeks Straits Times di bursa Singapura bahkan turun hingga 7,6%. Sementara indeks Nikkei 225 di bursa Jepang bergerak naik 0,78%.

IHSG yang kembali turun, membuat banyak valuasi saham menjadi semakin atraktif. Oleh karena itu, Edwin menyarankan investor untuk selektif dalam menentukan langkah pembelian.

"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness," katanya.

(Baca: Anjlok 14% Pekan Lalu Imbas Corona, IHSG Pagi Ini Diramal Naik Tipis)

Adapun beberapa sektor saham yang bisa dipantau investor seperti bank, konsumer, telekomunikasi, FMCG, batu bara, dan rokok.

Beberapa saham berkapitalisasi besar pada perdagangan saat ini yang menyebabkan IHSG anjlok di antaranya, yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan penurunan hingga berita ini ditulis sebesar 6,95% di level Rp 4.150 per saham. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang juga turun hingga 6,87% di level Rp 3.390 per saham.

Selain sahan sektor perbankan, saham PT Astra International Tbk (ASII) juga terpantau turun hingga 6,88% di level Rp 3.520 per saham. Lalu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan penurunan 6,83% di level 5.800 per saham dan PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 6,69% di level Rp 1.255 per saham.

Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 589 juta unit dengan nilai transaksi senilai Rp 683,72 miliar. Sejalan dengan penurunan IHSG, ada 215 saham yang bergerak ke arah zona merah, sementara 43 saham tercatat naik.

Reporter: Ihya Ulum Aldin