Investor Asing Beli Bersih Saham, IHSG Sesi I Masih Anjlok 3,5%

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi. IHSG pada sesi pertama perdagangan hari ini sempat turun hingga 3,99% ke posisi 4.711.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/3/2020, 12.54 WIB

Indeks harga saham gabungan pada perdagangan sesi pertama, Senin (16/3) ditutup turun 3,5% menyentuh level 4.735. Penurunan IHSG terjadi akibat langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memangkas tungkat suku bunga mendekati nol pada Minggu (15/3) waktu setempat.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, langkah The Fed tersebut sebenarnya untuk diharapkan dapat menjaga lapangan kerja dan stabilitas harga. Hal itu, disebabkan penyebaran virus corona yang sudah menjadi pandemi dunia.

Namun, para pelaku pasar dan investor cenderung ingin melihat dan mengamati virus corona mencapai puncaknya dan pada akhirnya selesai. "Karena di saat virus corona usailah, maka investor dapat mengambil resiko dan membeli saham kembali," kata Nico dalam risetnya.

Hal itu terlihat dari bursa berjangka AS yang bergerak turun usai The Fed memangkas suku bunga. Dow Jones Industrial Futures justru turun lebih dari 900 poin dan S&P 500 Futures turun lebih dari 4%.

(Baca: IHSG Anjlok Hingga 3,99% Terseret Kebijakan The Fed Pangkas Bunga)

The Fed memangkas Fed fund rate menjadi di antara target 0% hingga 0,25%. Bank Sentral AS sebelumnya telah memangkas bunga acuannya itu sebesar 0,5% menjadi 1% hingga 1,25% pada awal bulan ini. Pemotongan suku bunga ini lebih cepat dari dugaan awal ini dirancang untuk mencegah kredit macet dan gangguan pasar keuangan.

Sejalan dengan penurunan di pasar saham Indonesia, bursa-bursa di kawasan Asia lainnya juga tercatat mengalami penurunan. Hingga pukul 12.00 WIB, Hang Seng Index turun 2,19%, Shanghai Composite Index 0,55%, Strait Times Index 3,21%, dan Nikkei 225 Index 0,4%.

Sejalan dengan penurunan indeks, investor asing melakukan jual dengan nilai bersih Rp 376,09 miliar di pasar reguler. Meski begitu, di pasar negosiasi dan tunai, investor asing melakukan beli dengan nilai bersih Rp 724,6 miliar. Sehingga di seluruh pasar, asing masih tercatat beli bersih  Rp 348,51 miliar.

(Baca: Impor dari Tiongkok Anjlok, Neraca Dagang Februari Surplus US$ 2,34 M)

Pada sesi pertama perdagangan pasar saham dalam negeri, terdapat 3,36 miliar unit saham yang ditranskasikan oleh investor dengan nilai Rp 3,58 triliun. Sejalan dengan penurunan indeks, tercatat ada 312 saham yang bergerak turun, sedangkan 75 saham naik dan 83 saham stagnan.

Sektor yang menekan indeks pasar saham hari ini yaitu infrastruktur yang turun hingga 5,36%. Saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar yang mengalami penurunan harga, antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 6,49%  menjadi Rp 3.170. Harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR juga turun 5,23% menjadi Rp 725.

Selain itu, sektor saham agrikultur juga tercatat turun hingga 4,34%. Harga saham yang mendorong penurunan ini yaitu PT Astra Agro Lestari atau AALI sebesar 6,28% menjadi 5.975 dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk atau SMAR sebesar 6,8% menjadi Rp 2.880 per saham.

Reporter: Ihya Ulum Aldin