IHSG Anjlok 18,5% Imbas Corona, Emiten Boleh Buyback Saham Tanpa RUPS
Otoritas Jasa Keuangan mengizinkan seluruh emiten untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham. Kebijakan ini dikeluarkan guna memulihkan pasar saham yang rontok akibat ketakutan investor terhadap perkembangan penyebaran virus corona dan dampaknya ke ekonomi.
Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo menjelaskan penurunan IHSG sepanjang tahun ini telah mencapai 18,46%. Hal ini terjadi seiring tekanan perekonomian yang terjadi secara global akibat wabah covid-19 dan melemahnya harga minyak dunia.
"Untuk itu, OJK hari ini mengeluarkan kebijakan pelaksaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau buyback saham," ujar Anto dalam keterangan resmi, Senin (9/3).
(Baca: IHSG Ditutup Amblas 6,58%, Terburuk di Asia)
Pembelian kembali dapat dilakukan emiten tanpa harus memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Adapun jumlah saham yang dapat dibeli kembali paling banyak 20% darii modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar sebesar 7,5% dari modal disetor.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 3/SEOJK.4/2020 tanggal 9 Maret 2020.
IHSG ditutup anjlok 6,58% ke level Rp 5.136, level penutupan harian terendah sejak Desember 2016 seiring ketakutan investor terhadap dampak penyebaran virus corona. Jumlah kasus virus corona terus meningkat di berbagai belahan dunia.
(Baca: Wabah Corona Buat Investor Panik, Harga Emas Dunia Tembus US$ 1.700)
Di Indonesia, jumlah kasus yang telah diperiksa mencapai lebih dari 500 kasus seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.
Penurunan indeks hari ini terutama terseret oleh anjloknya harga saham emiten-emiten berkapitalisasi besar. Harga saham PT Astra Internasional Tbk atau ASII anjlok 11,45% menjadi Rp 5.025, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI amblas 11,72% menjadi Rp 5.650, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk turun 13,01% menjadi Rp 1.170.
Lalu harga saham PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA turun 6,69% menjadi Rp 28.925, PT Bank Mandiri Tbk 9,31% menjadi Rp 6.575 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BMRI 6,48% menjadi Rp 3.750, dan PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR 5,7% menjadi Rp 7.025.
Seluruh bursa saham utama Asia pada perdagangan hari ini juga ditutup anjlok. Nikkei 225 turun 5,05%, Kospi Index 4,19%, Shanghai Index 3,01%, Hang Seng Index 4,11%, Kuala Lumpur Composite Index 3,97%, dan Strait Times Index 6,02%.