IHSG Ditutup Jatuh 6,58%, Bursa Saham Indonesia Terburuk di Asia

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi. IHSG hari ini ditutup anjlok ke level 5.136.
Penulis: Agustiyanti
9/3/2020, 16.43 WIB

IHSG ditutup anjlok 6,58% ke level Rp 5.136, level penutupan harian terendah sejak Desember 2016. Meski turun cukup dalam sejak perdagangan pagi, Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia belum mengeluarkan kebijakan untuk menenangkan pasar yang panik dengan penyebaran virus corona.  

Seluruh sektor indeks anjlok, dengan penurunan terdalam pada sektor aneka industri yang anjlok 9,42%. Mengutip data RTI Infokom, sebagian besar atau sebanyak 382 saham turun, 102 saham tetap, dan 43 saham naik.

Indeks terutama terseret oleh anjloknya harga saham emiten-emiten berkapitalisasi besar. Harga saham PT Astra Internasional Tbk atau ASII anjlok 11,45% menjadi Rp 5.025, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI amblas 11,72% menjadi Rp 5.650, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk turun 13,01% menjadi Rp 1.170.

Lalu harga saham PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA turun 6,69% menjadi Rp 28.925, PT Bank Mandiri Tbk 9,31% menjadi Rp 6.575 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BMRI 6,48% menjadi Rp 3.750, dan PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR 5,7% menjadi Rp 7.025.

(Baca: Imbas Corona, Penumpang di Bandara AP II per Februari Turun 5% )

Asing masih melakukan transaksi beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp 217,8 miliar. Sedangkan di pasar reguler, asing melakukan transaksi jual bersih Rp 432 miliar.

Indeks diperdagangan sebanyak 527.792 kali dengan volume saham 7,21 miliar dan nilai transaksi Rp 9,41 triliun

Meski pasar sudah anjlok sejak pembukaan perdagangan, OJK dan Bursa Efek Indonesia belum mengeluarkan kebijakan untuk meredam penurunan indeks.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pihaknya akan memantau dengan cermat dan berhati-hati terhadap kondisi pasar modal, termasuk regional dan global.

"OJK siap mengeluarkan kebijakan yang diperlukan pada saat menilai perlu dilakukan kebijakan tertentu dalam menyikapi dinamika pasar selanjutnya," ujar Hoesen dalam keterangan resmi, Senin (9/3).

(Baca: Tak Berdaya Dihajar Corona, IHSG Sesi I Anjlok 4,22% ke Level 5.266,28)

Pernyataan tersebut dirilis dengan memperhatikan perkembangan pasar modal hingga penutupan sesi I yang ditutup anjlok 4,22%.

Sementara Direktur Perdagangan BEI Laksono Widodo menyebut pihaknya belum mengambil langkah intervensi lantaran seluruh pasar di regional juga mengalami hal yang sama.

"Seluruh market di regional juga turun dengan magnitude yang kurang lebih sama," kata dia.

Seluruh bursa saham utama Asia pada perdagangan hari ini juga ditutup anjlok. Nikkei 225 turun 5,05%, Kospi Index 4,19%, Shanghai Index 3,01%, Hang Seng Index 4,11%, Kuala Lumpur Composite Index 3,97%, dan Strait Times Index 6,02%. Ini seiring dengan kekhawatiran dampak penyebaran virus corona yang meningkat.