Stimulus Bertebaran Untuk Hadapi Corona, IHSG Sesi I Malah Turun 0,37%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
IHSG sesi I Kamis (5/2) turun 0,37% setelah sempat naik 1,16% di awal perdagangan. Banyaknya stimulus untuk tangkal dampak virus corona tak mampu membuat IHSG mempertahankan laju positifnya.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
5/3/2020, 13.15 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (5/3) turun 0,37% ke level 5.629,42. Padahal, hanya lima menit setelah perdagangan dibuka, indeks langsung melesat ke level 5.715,94 atau naik 1,16%.

Padahal menurut analisis Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, IHSG hari ini seharusnya bergerak naik. Sentimennya yaitu Bank Dunia yang sudah menyiapkan paket pinjaman sebesar US$ 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun, untuk negara-negara yang ekonominya terdampak virus corona.

Stimulus tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong kinerja bursa saham Asia dan global bergerak naik. Hingga pukul 12.00 WIB, indeks Shanghai Composite memimpin kinerja bursa Asia dengan kenaikan sebesar 1,4%, disusul indeks Kospi yang naik 1,28%, Hang Seng naik 1,17, serta Nikkei 225 naik 0,76%, dan Straits Times naik 0,27%.

Sementara, bursa saham di Wall Street Amerika Serikat (AS) juga naik signifikan semalam. Seperti Dow Jones Index yang meroket hingga 4,53%, S&P 500 Index naik 4,22%, sedangkan Nasdaq naik 3,85%. Walaupun kinerja tersebut tak berlanjut pagi ini karena indeks Dow Jones Future turun 0,39%.

(Baca: Meroket 5,39% Selama Dua Hari, IHSG Diramal Naik Lagi Meski Ada Corona)

Sedangkan dari dalam negeri, Kementerian Keuangan memastikan siap memberikan tambahan anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan Kementerian Kesehatan dalam menanggulangi dan menangani pasien virus corona. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah untuk menangani wabah tersebut.

"Sehingga aliran investasi dan pariwisata tidak mengalami gangguan. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat," kata Nico.

Pada perdagangan sesi pertama hari ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 3,09 miliar unit saham dengan nilai transaksi Rp 3,11 triliun. Ada 157 saham yang naik, meski 199 saham lainnya koreksi, dan 135 saham tidak bergerak alias stagnan,

Penurunan IHSG sesi pertama hari ini pun diikuti dengan turunnya sektor saham perdagangan yang berada di zona merah sebesar 1,16%. Beberapa saham yang menjadi penyebab koreksi sektor ini seperti United Tractors (UNTR) turun 1,62% menjadi Rp 18.200 per saham, serta Matahari Department Store (LPPF) turun 6,85% menjadi Rp 2.990 per saham.

(Baca: The Fed Pangkas Bunga, Sri Mulyani Yakin Modal Asing Masuk Bakal Deras)

Reporter: Ihya Ulum Aldin