Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi cukup dalam pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/3). Hari ini IHSG turun 1,68% ke level 5.361,25 sehingga sepanjang tahun ini indeks telah anjlok 14,89% seiring dengan merebaknya virus corona di luar Tiongkok, termasuk Indonesia.
Turunnya IHSG juga dibarengi dengan larinya modal asing keluar dari pasar saham. Dari awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini, total modal asing yang mengalir keluar mencapai Rp 5,03 triliun.
Nilai tersebut berasal dari penjualan bersih (net sell) saham oleh investor asing di pasar reguler sebesar Rp 7,36 triliun dan Rp 2,33 triliun pembelian bersih (net buy) di pasar negosiasi/tunai.
Dari pasar reguler, saham dua bank besar negeri ini menjadi sasaran jual investor asing, yakni Bank Central Asia (BBCA) dengan nilai jual asing secara year to date mencapai Rp 2,98 triliun, serta Bank Negara Indonesia (BBNI) senilai Rp 935,12 miliar.
(Baca: IHSG Turun 14% Sejak Awal Tahun, Berikut Saham yang Berhasil Naik)
Sepanjang tahun ini saham BBCA telah anjlok hingga 3.025 poin atau 9,05% menjadi Rp 30.400, sedangkan saham BBNI anjlok 1.100 poin atau 14,01% menjadi Rp 6.750 per saham.
Selain dua saham bank besar tersebut, beberapa saham lain yang menjadi sasaran jual investor asing terbesar sepanjang tahun ini di antaranya:
Nama Emiten | Net Sell Asing | ∆ Harga saham (%) | Harga Saham |
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) | 647,51 miliar | 13,35 | 3.440 |
H.M. Sampoerna (HMSP) | 573,72 miliar | 20,24 | 1.675 |
Unilever Indonesia (UNVR) | 553,98 miliar | 17,86 | 6.900 |
Sarana Menara Nusantara (TOWR) | 411,06 miliar | 0 | 805 |
Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) | 324,46 miliar | 13,85 | 5.600 |
Matahari Department Store (LPPF) | 276,81 miliar | 26,60 | 3.090 |
Kalbe Farma (KLBF) | 181,66 miliar | 26,23 | 1.195 |
Ace Hardware Indonesia (ACES) | 142,94 miliar | 3,01 | 1.450 |
Sumber: RTI Infokom.
Saham-saham yang Diburu Investor Asing
Meski secara neto modal asing mengalir keluar hingga lebih dari Rp 5 triliun sepanjang tahun ini, investor asing masih terpantau memborong sejumlah saham dengan nilai yang cukup besar. Padahal saham-saham tersebut terkoreksi cukup dalam.
(Baca: Tahan Koreksi IHSG Lebih Dalam, BEI Setop Transaksi Short Selling)
Pada urutan teratas dengan pembelian bersih (net buy) saham oleh investor asing yaitu saham Astra International (ASII) senilai Rp 237,99 miliar di pasar reguler. Padahal saham ini turun hingga 1.225 poin atau 17,69% sepanjang tahun ini menjadi Rp 5.700 per saham
Di urutan kedua, saham Semen Indonesia (SMGR) dibeli bersih investor asing Rp 206,64 miliar. Adapun saham perusahaan semen pelat merah ini turun 1.600 poin atau 13,33% menjadi Rp 10.400 per saham.
Investor asing juga memborong saham Gudang Garam (GGRM) senilai Rp 165,82 miliar sepanjang sejak awal tahun hingga penutupan hari ini. Pada periode tersebut, harga saham produsen rokok ini anjlok 3.500 poin atau 6,6% menjadi Rp 49.500 per saham.
Terakhir, saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) dibeli asing hingga Rp 125,79 miliar walau sepanjang tahun ini harganya terkoreksi 5,23% menjadi Rp 10.875 per saham.
(Baca: Dua WNI Positif Terinfeksi VIrus Corona, IHSG Turun 1,68% ke 5.361,25)