Kerja Sama dengan Lippo, Marubeni Akuisisi 5% Saham Siloam Hospital

Katadata | Agung Samosir
Ilustrasi, logo Siloam Hospital. Marubeni mengakuisisi 5% saham PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) dari pemegang saham minoritas. Ini berarti kepemilikan saham PT Lippo Karawaci Tbk di SILO tidak berubah.
25/2/2020, 11.48 WIB

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang Marubeni Corporation untuk mengembangkan layanan kesehatan. Kolaborasi tersebut termasuk akuisisi 5% saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) oleh Marubeni.

Namun, Marubeni bakal mengakuisisi saham yang dipegang oleh pemilik minoritas. Sehingga, kepemilikan Lippo Karawaci di Siloam tidak berubah, yaitu sebesar 42,55% melalui PT Megapratama Karya Persada.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan layanan kesehatan dan Siloam merupakan bisnis inti dari Lippo Karawaci sehingga pihaknya menyambut baik akuisisi tersebut. "Kami harap dapat terus mengembangkan bisnis serta meningkatkan layanan kesehatan untuk semua orang Indonesia," kata John dalam siaran pers, Selasa (25/2).

(Baca: Lippo Karawaci Terbitkan Obligasi Rp 4,4 T di Bursa Efek Singapura)

CEO dari Divisi Bisnis Nex Generation Marubeni Masayuki Omoto berharap kemitraan itu dapat berlangsung dalam jangka panjang. "Kami sangat senang dapat berperan serta dalam menumbuhkan dan meningkatkan sektor layanan kesehatan," kata Masayuki.

Kerja sama Lippo Karawaci dan Marubeni dituangkan dalam nota kesepahaman bisnis di sektor layanan kesehatan di Indonesia. Termasuk di dalamnya kerja sama infrastruktur, investasi di sektor farmasi, laboratorium, dan industri lainnya yang terkait.

Bisnis layanan kesehatan memang menjadi penopang utama bisnis Lippo Karawaci. Hal itu terlihat dari laporan keuangan triwulan ketiga 2019 yang mencatatkan pendapatan perusahaan sebesar Rp 8,27 triliun dan bisnis kesehatan menyumbang Rp 5,21 triliun. Adapun, pendapatan dari bisnis kesehatan tersebut tercatat tumbuh 18,66% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

(Baca: Lippo Jual Pejaten Village dan Binjai Supermall Rp 1,28 Triliun)

Reporter: Ihya Ulum Aldin