Saham-saham Pertambangan Bertumbangan, IHSG Sesi I Turun 0,11%

ANTARA FOTO/Reno Esnir
IHSG pada sesi I, Rabu (22/1), turun 0,11% seiring tumbangnya sektor pertambangan yang turun 1,75%.
Penulis: Happy Fajrian
22/1/2020, 13.51 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang ini, Rabu (22/1), turun 6,69 poin atau 0,11% ke level 6.231,46. Koreksi indeks domestik terutama didorong oleh tumbangnya saham-saham sektor pertambangan yang siang ini turun 1,75%.

Adapun koreksi pada sektor tambang dipimpin oleh saham Adaro Energy Tbk (ADRO) yang harganya turun 3,89%, kemudian Timah Tbk (TINS) turun 3,66%, Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 3,14%, Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 3,12%, Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 2,56%.

Kemudian harga saham Indika Energy Tbk (INDY) 1,78%, Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,47%, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1,03%, serta Harum Energy Tbk (HRUM) turun 0,74%.

(Baca: Prediksi Beragam IHSG Hari Ini, Saham Telko dan Tambang Direkomendasi)

Adapun analis memprediksi IHSG hari ini masih akan terkoreksi yang lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal dari negatifnya kinerja Wall Street pada penutupan Selasa (21/1) seiring dengan mulai disidangkannya pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Pasar akan menantikan hasil rapat dewan gubernur BI (Bank Indonesia) yang tengah berlangsung, jika suku bunga turun atau naik, indeks akan terdampak. Namun sentimen positif ini bisa tereliminasi oleh faktor eksternal. Apalagi saham AS Selasa ditutup turun,” ujar Analis Valbury Sekuritas, Alfiansyah.

Total nilai perdagangan saham hingga sesi I berakhir tercatat mencapai Rp 2,98 triliun dari 3,76 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 268.131 kali oleh investor. Sebanyak 220 saham harganya turun, 145 saham naik, dan selebihnya tidak bergerak alias stagnan.

(Baca: Rupiah Pagi Ini Melemah di Tengah Ketakutan Wabah Virus Corona)

Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) saham di seluruh pasar Rp 192,51 miliar. Beberapa saham yang menjadi sasaran beli investor asing di antaranya Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 103,2 miliar, Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 71,2 miliar, dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 55,8 miliar.

Sementara itu bursa saham Asia hingga berita ini ditulis mayoritas bergerak naik. Indeks Hang Seng yang kemarin turun lebih dari 2% hari ini berbalik naik (rebound) 1,20% dan menjadi  indeks dengan kinerja terbaik setelah indeks Kospi yang naik 1,28%.

Kemudian indeks Shanghai naik 0,50% walaupun pada awal perdagangan sempat turun cukup dalam lantaran kekhawatiran investor terkait penyebaran virus Corona jenis baru yang ditakutkan akan berkembang seperti SARS pada 2003 lalu. Lalu indeks Nikkei naik 0,7% dan Strait Times naik 0,23%.

(Baca: Harga Emas Dunia Merosot Setelah Tembus Level Tertinggi dalam 2 Pekan)