Pasar Masih Menaksir Dampak Damai Dagang, Bursa Asia Melaju Bervariasi
Bursa saham di Asia siang ini bergerak bervariasi meskipun pasar diliputi optimisme baru pasca Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menandatangani perjanjian dagang tahap I pada Rabu (15/1) di Washington untuk meredakan perang dagang yang telah berlangsung lebih dari 18 bulan.
Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks Shanghai Composite menjadi dua bursa Asia yang terkoreksi siang ini, Kamis (16/1). Sedangkan lainnya naik mengikuti laju bursa global.
IHSG mengakhiri perdagangan sesi I turun 0,10% ke level 6.276,98, sedangkan Shanghai turun 0,37% ke level 3.078,57. Sementara itu indeks Strait Times naik 0,47%, Hang Seng naik 0,11%, Nikkei naik 0,15%, dan Kospi naik 0,61%.
Bervariasinya kinerja bursa Asia menurut analis Globalt Investments Keith Buchanan seperti dilansir dari MarketWatch lantaran pasar masih menaksir isi dari perjanjian dagang tahap I dan kelanjutan negosiasi tahap II.
(Baca: IHSG Diramal Turun Meski AS-TIongkok Damai, Ini Saham-saham Pilihannya)
Ada kekhawatiran, Tiongkok tidak dapat menepati isi perjanjian tersebut yaitu untuk menambah pembelian produk AS hingga lebih dari US$ 200 miliar. Sedangkan tidak seluruh tarif dihapuskan AS, serta perjanjian tersebut tidak menyelesaikan masalah struktural yang sejak awal menjadi penyebab perang tarif.
Meski demikian respons pasar cukup positif dengan sejumlah bursa utama di dunia bergerak naik, bahkan Wall Street mengakhiri perdagangan Rabu (15/1) dengan sejumlah rekor baru dengan ketiga indeks utama AS menembus level tertingginya sepanjang masa.
Dari pasar saham nasional, IHSG bergerak fluktuatif sepanjang sesi I. Mengawali perdagangan IHSG langsung turun ke level 6.255,49 atau turun 0,44%, kemudian berbalik naik hingga ke level 6.299,54 atau naik 0,26%.
(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Usai Euforia Damai Dagang)
Total transaksi perdagangan saham mencapai Rp 3,21 triliun dari 3,61 miliar saham yang ditransaksikan 294.816 kali oleh investor. Sebanyak 176 saham harganya naik, 177 saham turun, sedangkan sisanya tidak bergerak alias stagnan.
Koreksi IHSG pada sesi I terutama didorong oleh sektor aneka industri yang turun 0,90%. Koreksi pada sektor ini dipimpin oleh saham Astra International Tbk (ASII) yang terkoreksi 1,04% menjadi Rp 7.125 per saham.
Selain itu, investor asing terpantau melepas asetnya di pasar saham nasional dengan catatan penjualan bersih (net sell) saham sebesar Rp 305,12 miliar. Ada dua saham yang menjadi sasaran jual investor asing hingga siang ini, yakni Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell Rp 111,7 miliar, dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell Rp 93,1 miliar.
(Baca: AS-Tiongkok Damai Dagang, Ini Dampaknya ke Indonesia)