Bakal Dikuasai Bangkok Bank, Saham Bank Permata Diburu Investor Asing

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bangkok Bank akan mengakuisisi Bank Permata dari Astra International dan Standard Chartered Plc.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/12/2019, 09.30 WIB

Saham PT Bank Permata Tbk pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/12) menjadi salah satu saham yang paling banyak diburu oleh investor asing yang membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 149,1 miliar di seluruh pasar.

Tingginya minat investor asing pada saham berkode emiten BNLI ini seiring dengan rencana Bangkok Bank yang bakal mengakuisisi seluruh saham milik Astra International dan Standard Chartered Bank Plc. (StanChart).

Berdasarkan data dari RTI Infokom, saham Bank Permata diborong investor asing di pasar reguler dengan nilai beli bersih sebesar Rp 124,62 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai, asing memborong dengan nilai beli bersih Rp 24,48 miliar.

Adapun saham yang paling banyak dibeli investor asing pada perdagangan akhir pekan ini adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp 451,81 miliar.

(Baca: Laba Bersih Bank Permata Melejit 121% pada Triwulan III 2019)

Meski sahamnya diborong investor asing, harga saham berkode emiten BNLI ini malah turun 2,67% menjadi  Rp 1.275 per saham. Padahal, saat pembukaan perdagangan harganya sempat meroket hingga 6,87% ke Rp 1.400 per saham, melanjutkan tren kenaikan harganya sejak Kamis (12/12) yang naik 4,38% menjadi Rp 1.310 per saham.

Adapun saham ini ditranskasikan dengan volume sebanyak 229,97 juta saham, dengan total nilai tranksasi sebesar Rp 303,42 miliar. Saham Bank Permata ditransaksikan sebanyak 9.825 kali oleh investor.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin