PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) bekerja sama dengan perusahaan modal ventura (venture capital) asal Jepang, SoftBank untuk mengembangkan properti berbasis digital. Pengembang ini pun bakal mengadopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dan Internet of Things (IoT).
CEO Lippo Karawaci John Riady dan Vice President Global Bussines Strategy Division SoftBank Hidebumi Kitahara pun menandatangani perjanjian kerja sama di Jakarta, hari ini (28/11). John menilai, perusahaan harus berfokus pada peningkatan pengalaman konsumen (consumer experience).
Perusahaan pun mengadopsi teknologi untuk meningkatkan pengalaman konsumen ketika memasuki real estate. “Kerja sama dengan SoftBank ini sangat penting,” kata John di Jakarta, hari ini (28/11).
Di bidang keamanan misalnya, perusahaan menyematkan teknologi pendeteksi wajah (face recognition) pada Closed Circuit Television (CCTV). Dengan begitu, tindak kejahatan seperti pencurian bisa segera diketahui dan ditangani.
(Baca: Emiten Baru Perhotelan Gandeng Grup Lippo Perkuat Bisnis Penginapan)
Lalu dari kemacetan, Lippo Karawaci bakal menerapkan big data guna menganalisis arus kendaraan terutama yang keluar dari tol karawaci. Melalui data-data itu, perusahaan bisa mencari solusi untuk mengatasi kemacetan.
Selain itu, sistem pengelolaan air termasuk waduk dan daur ulang akan mengadopsi teknologi. “Sering kali terjadi kebocoran. Dengan memasang sensor IoT kami tahu di mana kebocorannya. Ini membawa dampak bagi konsumen,” katanya.
Untuk tahap pertama, perusahaan mengimplementasikan penggunaan teknologi ini di Lippo Karawaci. Lalu, teknologi ini akan diterapkan di Lippo Cikarang dan Meikarta.
Perusahaan juga tidak menutup kemungkinan bakal mengadopsi teknologi di kompleks Lippo Mall Kemang dan Lippo Mall Puri. “Lippo Karawaci kami pilih untuk implementasi tahap pertama. Semua akan diterapkan di Semester I 2020,” kata dia.
(Baca: Softbank Gencar Kucurkan Dana ke Startup Indonesia, Siapa Selanjutnya?)
Kitahara menambahkan, pembicaraan kerja sama tersebut sudah dilakukan sejak setahun lalu. Kali ini, perusahaannya bersama Lippo Karawaci akan mengimplementasikan teknologi, sesuai perjanjian. “Kami sudah membuat detail. Sekarang kami eksekusi,” katanya.
SoftBank Group didirikan oleh Masayoshi Son pada 3 September 1981. Awalnya, perusahaan konglomerasi asal Jepang ini hanya bergerak di bidang suku cadang komputer, lalu berekspansi ke bidang telekomunikasi, e-commerce, teknologi, keuangan, dan media.
Modal ventura asal Jepang ini berinvestasi di banyak startup Indonesia seperti Tokopedia, Alodokter, StyleTheory, Shopback, Moka, dan lainnya. Selain itu, perusahaan ini menanamkan modal di Grab, OYO, Slack Technologies Inc, Uber, dan WeWork. Kelima startup itu juga menyediakan layanan di Indonesia.
(Baca: Investasi di Uber dan WeWork Sebabkan Softbank Menderita Kerugian)