Investor Asing Jualan Saham Rp 1,5 Triliun, IHSG Terperosok 0,73%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Investor asing hari ini, Selasa (26/11) melepas saham di pasar modal hingga mencapai Rp 1,55 triliun, akibatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,73% ke level 6.026,18.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/11/2019, 17.46 WIB

Investor asing pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (26/11), ramai-ramai melakukan aksi jual saham dengan nilai jual bersih (net sell) di pasar reguler mencapai Rp 1,55 triliun. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,73% ke level 6.026,18.

Saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing di pasar reguler hari ini, yaitu saham Surya Citra Media (SCMA) dengan nilai jual bersih Rp 332,91 miliar. Walaupun harga saham SCMA tercatat naik 1,65% menjadi Rp 1.230 per saham.

Saham lainnya yang dilepas asing yaitu Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan nilai jual bersih Rp 266,56 miliar. Sejalan dengan tekanan jual dari investor asing, harga saham perusahaan telekomunikasi pelat merah ini ditutup turun 2,28% menjadi Rp 3.860 per saham.

Pada perdagangan hari ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 11,88 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,33 triliun. Saham-saham tersebut ditransaksikan sebanyak 599.897 kali. Ada 150 saham yang naik, 248 saham turun, dan sisanya tidak bergerak.

(Baca: Pasar Optimis Perjanjian Dagang Tercapai, Rupiah Melemah Tipis 0,05%)

Dengan kinerja tersebut, indeks dalam negeri sudah terkoreksi selama tiga hari berturut-turut. Adapun saham-saham yang paling signifikan menekan laju IHSG hari ini di antaranya H.M. Sampoerna (HMSP) yang turun 4,48%, TLKM turun 2,28%, Astra International (ASII) turun 2,31%, Gudang Garam (GGRM) anjlok 5,65%, dan Unilever Indonesia (UNVR) turun 1,37%.

Sementara itu bursa saham Asia lainnya ditutup dengan kinerja yang bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 0,35% dan Shanghai naik tipis 0,03%. Sebaliknnya, Hang Seng Index turun 0,29%, Strait Times Index turun 0,40%, dan Kospi turun 0,10%.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan IHSG hari ini terkoreksi lebih disebabkan oleh minimnya sentimen positif dari domestik seperti data makro ekonomi. "Minimnya data makro ekonomi domestik yang (seharusnya) bisa memberikan high market impact terhadap pasar," katanya.

Tidak hanya itu, dia menilai IHSG hari ini turun karena terdapat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mengalami perlambatan pada tahun ini. JP Morgan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di angka 4,9%, sementara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan di level 5,04%.

(Baca: IHSG Hari Ini Diprediksi Terkoreksi, Saham Tambang BUMN Direkomendasi)

Reporter: Ihya Ulum Aldin