Investor Pantau Kesepakatan AS-Tiongkok, IHSG Diprediksi Naik Terbatas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (11/10), diprediksi melaju ke area positif terdorong sentimen global dan sikap investor menanti akhir kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pada perdagangan terakhir di pekan lalu, Jumat (8/11), IHSG ditutup menguat 0,2% di level 6.177,99.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyatakan, indeks memasuki area jenuh jual. Sehingga, IHSG hari ini berpeluang akan bergerak menguat. Secara teknikal, diperkirakan IHSG akan bergerak di area support dan resistance di rentang 6.150-6.220.
Sentimen pelaku pasar modal pada pekan ini menurutnya masih datang dari perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS) yang tengah menyusun perjanjian damai. "Pekan ini, investor masih terlihat cukup optimis dengan tensi perdagangan AS-Tiongkok yang memudar," ujar Lanjar melalui risetnya.
(Baca: Kesepakatan AS-Tiongkok Diperkirakan Tak Dongkrak IHSG)
Wacana perdamaian dagang antara AS-Tiongkok kembali mengalami tarik ulur. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut, pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok berjalan baik. Namun, AS hanya akan membuat kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang dengan Beijing sepanjang kesepakatan tersebut menguntungkan bagi AS.
Trump akhir pekan lalu mengatakan bahwa pembicaraan negosiasi dagang antara kedua negara lebih lambat dari harapannya. Kendati demikian, menurut Trump, Tiongkok lebih menginginkan kesepakatan ini dibanding AS.
"Saya pikir, pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok berjalan dengan sangat baik. Kami akan membuat kesepakatan jika memang ini kesepakatan yang bagus untuk AS dan jika tidak, kami tak akan membuat kesepakatan," ujar Trump, dikutip dari Reuters, Senin (1/11).
Di tengah penantian investor terkait situasi ekonomi global, dia pun merekomendasikan sejumlah saham yang secara teknikal cukup menarik dicermati, seperti saham sektor konsumer seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
(Baca: Saham Perbankan Seret IHSG Turun 0,74 % di Tengah Hijaunya Bursa Asia)
Kemudian beberapa saham sektor perbankan dan properti seperti, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Timah (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Pendapatan senada juga diungkap Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan. Menurutnya, IHSG hari ini berpeluang bergerak menguat secara teknikal, meskipun hanya jangka pendek. "Penguatan akan terbatas dan hanya bersifat sementara," ujarnya.
Karena itu, dia memperkirakan, IHSG hari ini bergerak pada area resistance di level 6.206 hingga 6.192. Sementara di area support, IHSG bakal melaju di level 6.126 hingga 6.152.
Beberapa saham yang menurutnya direkomendasikan dan menarik dipantu oleh investor, di antaranya saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga memprediksi penguatan IHSG hari ini untuk melaju ke zona hijau. "Ada potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.
Adapun untuk area resistance pertama maupun kedua pada laju IHSG hari ini, menurutnya bakal berada pada rentang 6.217,55 hingga 6.274,29. Sementara untuk area support, bakal berada di rentang 6.120,06 hingga 6.086,00.
Nafan pun merekomendasikan saham-saham yang bisa menjadi pertimbangan investor pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).