Bisnis Properti Lesu, Prapenjualan Agung Podomoro Anjlok 26%

KATADATA/Arief Kamaludin
Pekerja membersihkan apartemen di Kawasan Central Park, Jakarta, Senin, (08/12/2017). Perusahaan mencatat marketing sales atau prapenjualan Rp 1,4 trilun pada Januari-September 2019.
Editor: Ekarina
5/11/2019, 21.03 WIB

Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat marketing sales atau prapenjualan Rp 1,4 trilun pada Januari-September 2019. Nilai tersebut anjlok 26% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,94 triliun.

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini mengatakan, sepanjang tahun ini, perusahaan menargetkan marketing sales Rp 3 triliun. Namun realisasi pemasaran yang dicapai perseroan hingga sembilan bulan pertama 2019 baru mencapai 46% dari target. 

Adapun marketing sales perusahaan terbesar disumbang oleh proyek Podomoro Park Bandung di Jawa Barat, Pomodoro Gold View di Medan, Sumatera Utara, dan Balikpapan, Kalimantan Timur.

(Baca: Agung Podomoro Land Dapat Dana Segar Rp 2,6 Triliun untuk Bayar Utang)

Justini menuturkan, meski bisnis properti ini tengah lesu, Agung Podomoro tak berencana merevisi target, melainkan berupaya memaksimalkan penjualan. 

"Memang industri properti sedang sepi. Tiga bulan terakhir ini kami upayakan semaksimal mungkin melakukan penjualan," kata Justini saat ditemui usai RUPLB, di Jakarta, Selasa (5/11).

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati