XL Axiata Untung Setengah Triliun Setelah Rugi Tahun Lalu

ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Seorang pelanggan menuju gerai pelayanan di XL Center, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/2/2019).
1/11/2019, 20.18 WIB

Perusahaan provider telepon selular XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih Rp 498,41 miliar sepanjang Januari hingga September tahun ini. Capaian ini berbalik dari periode sama tahun lalu yang rugi Rp 144,81 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut seiring kenaikan pendapatan sebesar 10,8% menjadi Rp 18,72 triliun. Pendapatan tersebut ditopang oleh naiknya penjualan data, yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan. Pendapatan dari data tumbuh 32% menjadi Rp 14,19 triliun.

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan, naiknya pendapatan dari data tersebut karena XL melakukan investasi untuk perluasan jaringan. Hal itu dinilainya membuat XL jadi pilihan pengguna smartphone. Kini, pendapatan dari data berkontribusi 88% terhadap total pendapatan perusahaan.

(Baca: XL Axiata Pakai Teknologi Huawei untuk Kelola Jaringan 2G hingga 5G)

Adapun total pelanggan XL tercatat sebanyak 55,5 juta, naik dari 53,9 juta di periode sama tahun lalu. “Pencapaian tersebut menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih kuat dalam menghadapi dampak terus menurunnya pendapatan dari layanan tradisional (voice and SMS)," kata Dian melalui siaran resmi.

Tercatat, penjualan non-data perseroan sepanjang sembilan bulan awal tahun ini mengalami koreksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, penurunan di sektor non-data ini tidak banyak berpengaruh kepada total pendapatan XL.

(Baca: XL Tampik Isu Jual 4.500 Menara Telekomunikasi)

Penjualan di sektor non-data tercatat sebesar Rp 2,85 triliun, turun 28,3% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,99 triliun.

XL menyatakan, perusahaan terus melanjutkan perluasan dan peningkatan kapasitas jaringan data terutama di luar Jawa. Hingga September 2019, jumlah BTS mencapai 129 ribu unit, lebih dari 53 ribu unit di antaranya adalah BTS 3G, sedangkan lebih dari 39 ribu merupakan BTS 4G.