Cemas Gagal Bayar Utang Korporasi, Investor Asing Jual Saham Bank BUMN

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Editor: Yuliawati
12/10/2019, 05.00 WIB

Selama enam bulan terakhir investor asing membukukan aksi jual bersih saham (net sell) di bursa dalam negeri mencapai Rp 24,81 triliun. Investor asing sebagian besar melego saham sektor perbankan.

Nilai saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terjual berada di urutan pertama mencapai Rp 6,56 triliun, disusul Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 3,32 triliun, dan Bank Tabungan Negara (BTN) berada di urutan kelima sebesar Rp 1,4 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan investor asing menjual saham perbankan karena khawatir dengan potensi resesi. "Bukan cuma BRI tetapi bank BUMN lainnya," kata William kepada Katadata.co.id, Jumat (11/10).

(Baca: Harga Saham Bank BUMN Rontok Akibat Melambatnya Kredit pada Agustus)

Sementara itu saham bank swasta seperti Bank Central Asia (BBCA) tetap dipertahankan karena dianggap memiliki fudamental yang lebih baik.

Para investor khawatir resesi dengan melihat potensi gagal bayar utang korporasi di perbankan. Peringatan potensi gagal bayar disampaikan lembaga pemeringkat utang internasional Moody’s Investors Service dalam laporan berjudul Risk from Leveraged Corporates Grow as Macroeconomic Conditions Worsen. Laporan itu menyebutkan perusahaan-perusahaan di 13 negara Asia Pasifik saat ini berisiko mengalami gagal bayar (default).

Halaman: