Rencana PTPP Akuisisi Anak Krakatau Steel Temui Jalan Buntu

www.bumn.go.id
Rencana PT Pembangunan Perumahan (Persero) mengakuisisi mayoritas saham anak perusahaan Krakatau Steel, yakni Krakatau Tirta Industri, mengahadapi jalan buntu. Dua perusahaan tersebut belum sepakat terkait jumlah saham yang akan diakuisisi PTPP.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/10/2019, 17.02 WIB

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengungkapkan bahwa negosiasi dengan PT Karakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terkait akuisisi anak usaha KRAS, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) masih menemui jalan buntu. Kedua perusahaan tersebut belum sepakat tentang jumlah saham yang akan diakuisisi.

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan bahwa pihaknya ingin mengakuisisi mayoritas saham KTI yang bergerak di bisnis sistem penyediaan air minum (SPAM) ini. Pasalnya, PTPP juga memiliki lini bisnis SPAM dan ingin memperbesar lini bisnis ini.

"Kemarin (dalam negosiasi) kami tidak jadi mayoritas, perundinganya berhenti dulu. Nanti kalau memang sudah ada titik temunya, kami jalan lagi," kata Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat ketika ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (3/10).

Saat ini PTPP telah memiliki beberapa SPAM di berbagai daerah seperti Bali, Bekasi, Gresik, Tangerang, serta di Pekan Baru yang masih dalam tahap pengembangan. "Untuk itu kami ingin ambil alih KTI mayoritas untuk kami kembangkan lagi," kata Lukman menjelaskan.

(Baca: PTPP Minat Akuisisi Mayoritas Saham Anak Usaha Krakatau Steel)

Lukman menyampaikan, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan valuasi saham KTI. Tapi, dia memperkirakan, untuk mengambil alih 100% saham KTI, dibutuhkan biaya sebesar Rp 800 miliar. "Harapannya, ada pemahaman yang sama (antara PTPP dengan KRAS) kalau kami mau mengembangkan bisnis SPAM ini," ujar Lukman menambahkan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin