Agung Podomoro Land Dapat Dana Segar Rp 2,6 Triliun untuk Bayar Utang

KATADATA/Arief Kamaludin
Apartemen Central Park milik PT Agung Podomoro Land Tbk di Jakarta. Perusahaan properti ini baru saja mendapatkan dana segar sebesar Rp 2,59 triliun untuk membayar utangnya yang akan jatuh tempo akhir September 2019 dan sejumlah utang jangka pendek lainnya.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/9/2019, 21.48 WIB

PT Agung Podomoro Land Tbk mendapatkan pendanaan dengan total Rp 2,59 triliun untuk melunasi sejumlah utang jangka pendeknya. Pendanaan tersebut berasal dari suntikan dana pemegang saham melalui skema rights issue dan fasilitas pinjaman luar negeri.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah pada Kamis (26/9), perusahaan berkode emiten APLN ini baru menandatangani perjanjian pengambilan saham baru pada Selasa (24/9), antara perseroan dengan dua pemegang sahamnya, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman.

Perjanjian tersebut sehubungan dengan pembayaran uang muka setoran modal oleh kedua pihak tersebut dalam rangka rights issue. Uang muka yang diterima perseroan sebesar Rp 800 miliar, yakni Rp 769,33 miliar dari Indofica dan Rp 30,66 miliar dari Trihatma.

Nantinya, uang muka yang diberikan oleh kedua pihak tersebut bakal dikonversikan menjadi saham setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 November 2019. Saat ini, Indofica mengempit 80,41% saham APLN, sementara Trihatma memegang 3,2%.

(Baca: Dapat Pendanaan Agung Podomoro Pastikan Bayar Utang Rp 1,2 T Bulan Ini)

Selain itu, perusahaan properti tersebut juga baru saja menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Credit Opportunities II Pte. Limited sebagai kreditur juga pada Selasa kemarin. Kreditur setuju untuk memberikan kucuran pinjaman dengan jumlah pokok maksimal sebesar US$ 127 juta atau setara Rp 1,79 triliun (kurs: Rp 14.165/dolar).

Pinjaman yang memiliki jangka waktu selama 18 bulan ke depan tersebut, memiliki jaminan berupa aset yaitu Apartemen dan Mall Central Park. Ada pun, nilai aset dari Central Park ditaksir mencapai Rp 6,3 triliun, seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Justini Omas di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/9).

Pendanaan yang didapatkan oleh Agung Podomoro ini rencananya akan digunakan untuk melunasi beberapa pinjaman yang bakal jatuh tempo pada waktu dekat ini. Seperti melunasi percepatan pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2014 dengan nilai pokok Rp 451 miliar dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2015 ini memiliki nilai pokok Rp 99 miliar.

Selain itu, perseroan juga bakal menggunakan dana-dana tersebut untuk melunasi utang sindikasi perbankan sebesar Rp 1,17 triliun yang jatuh tempo pada 30 September 2019. Perbankan peserta sindikasi ini antara lain Bank BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank Jakarta Branch, Bank Mandiri, Bank Shinhan Indonesia, dan Bank Permata.

(Baca: Agung Podomoro Kantongi Persetujuan Percepat Pelunasan Obligasi)

Selain itu, perseroan juga bakal menggunakan suntikan dana segar ini untuk membayar utang dari sindikasi lainnya yang nilainya Rp 750 miliar. Utang sindikasi ini sebenarnya jatuh tempo pada 24 Mei 2021, namun dipercepat. Salah satu bank yang menyalurkan sindikasi pada 24 Mei 2019 ini adalah Bank Maybank Indonesia.

Saham APLN Melonjak 11,29% dalam Dua Hari Perdagangan

Seiring ada kepastian pembayaran utang yang akan jatuh tempo akhir bulan ini serta percepatan pelunasan obligasi yang telah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada Rabu (25/9) dan Kamis (26/9), Agung Podomoro Land pun terhindar dari risiko gagal bayar utang (default) seperti yang diberitakan sebelumnya

Alhasil, saham APLN pun melesat hingga 11,29% dalam dua hari perdagangan terakhir. Saham APLN naik dari posisi Rp 248 per saham pada Selasa (24/9) menjadi Rp 276 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Pada perdagangan Rabu (25/9) saham ini naik 6,45% ke level Rp 264 per saham, sedangkan hari ini naik 4,55% menjadi Rp 276 per saham.

(Baca: Analis Nilai Positif Langkah Agung Podomoro Percepat Bayar Utangnya)

Kemarin, berdasarkan RTI Infokom, saham APLN ditransaksikan sebanyak 168,49 juta saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 44,01 miliar dan frekuensi transaksi 4.803 kali. Tercatat saham ini dilepas asing dengan nilai jual bersih (net sell) Rp 2,96 miliar di pasar reguler.

Sedangkan hari ini, saham ini ditransaksikan sebanyak 240,5 juta saham, dengan nilai transaksi sebesar 66,64 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 6.282 kali. Investor asing membukukan net sell saham APLN sebesar Rp 1,48 miliar.

Sebelumnya, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai langkah Agung Podomoro mempercepat pembayaran obligasinya akan berdampak positif pada perusahaan.

"Karena mampu mengurangi beban dan menjaga likuiditas jangka pendek, khususnya rasio solvabilitasnya. "Pasti orang melihat perusahaan itu mampu atau tidak memenuhi kewajiban jangka pendeknya," kata Nico kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

(Baca: Kantongi Restu Investor Lunasi Obligasi, Saham APLN Ditutup Melonjak)

Reporter: Ihya Ulum Aldin