Bursa Efek Indonesia (BEI) sejauh ini sudah berhasil mengajak 37 perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham melalui skema initial public offering (IPO). Terbaru, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang mencatatkan diri sebagai perusahaan terbuka pada hari ini, Senin (23/9).
OPMS melepas 400 juta saham baru dalam IPO atau 40% dari modal yang disetor perseroan dengan harga yang ditetapkan Rp 135 per saham. Dengan penawaran tersebut perseroan mengantongi dana sebesar Rp 54 miliar.
Direktur Utama OPMS Meilyna Widjaja mengatakan, IPO ini menjadi upaya perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan memperkuat modal kerja. Sehingga seluruh dana yang diraupnya ini akan digunakan untuk membeli kapal bekas yang akan dijadikan besi scrap.
"Dengan kucuran dana segar yang diperoleh dari publik melalui mekanisme IPO ini berarti dapat semakin memperkuat fundamental bisnis perseroan dalam menyediakan bahan mentah besi baja berkualitas," ujar Meilyna saat pencatatan perdana perusahaan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (23/9).
(Baca: Gunung Raja jadi Emiten Pertama Peraih Dana IPO Rp 1 Triliun Tahun Ini)
Dengan raupan dana dari OPMS, nilai total fund raising dari perusahaan-perusahaan yang mencatatkan diri di bursa sepanjang 2019 ini menjadi Rp 10,99 triliun. Dari keseluruhan perusahaan tersebut, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) yang IPO pada 9 Juli 2019 menjadi perusahaan yang meraup dana paling besar saat IPO senilai Rp 4,76 triliun.
Meski begitu, LIFE tidak mengantongi dana dari IPO tersebut karena ada investor yang melepas saham LIFE ke publik. Sehingga LIFE tidak melepas saham baru ke publik sama sekali, hanya saham lama yang dilepas ke publik.
Jika LIFE dikeluarkan dari daftar tersebut, maka nilai fund raising dari perusahaan yang melakukan IPO senilai Rp 6,23 triliun dari total 36 perusahaan yang IPO. Sehingga, rata-rata nilai fund raising IPO dari perusahaan-perusahaan tersebut hanya Rp 173 miliar, di mana perusahaan yang memperoleh dana di atas Rp 1 triliun hanya PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP).
Ada pun, BEI masih mengantongi nama sebanyak 20 perusahaan yang berniat untuk melakukan IPO. Sayangnya, dalam daftar yang dirilis oleh BEI, tidak ada target dana yang dikumpulkan oleh perusahaan melalui IPO ini.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kurang Cepat, Perusahaan Besar Belum Mau IPO)
Berikut 20 daftar perusahaan yang berencana menjadi perusahaan go public:
- PT Infishdeco
- PT Dana Brata Luhur
- PT Itama Ranoraya
- PT Trinitan Metals and Minerals
- PT Gaya Abadi Sempurna
- PT Nusantara Almazia
- PT Alamanda Investama
- PT Digital Mediatama Maxima
- PT Asia Sejahtera Mina
- PT Singaraja Putra
- PT Sinergi Inti Plastindo
- PT Ginting Jaya Energi
- PT Aneka Mineral Indonesia
- PT Palma Serasih
- PT Mulia Boga Raya
- PT Prima Globalindo Logistik
- PT Cisadane Sawit Raya
- PT Indo Bintang Mandiri
- PT Repower Asia Indonesia
- PT SAM Indonesia
(Baca: Nilai IPO Tahun Ini Kecil, BEI Lihat Tren Baru Perusahaan Masuk Bursa)