Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan lalu mengalami penurunan sebesar 0,92% menjadi 6.282,13 dibandingkan posisi penutupan pekan sebelumnya di level 6.340,18.
Koreksi IHSG terutama dipicu oleh memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang kini meluas menjadi perang mata uang. Hal tersebut ditandai dengan melemahnya nilai yuan terhadap dolar AS ke level terendahnya sejak krisis keuangan global 2008.
Di tengah kondisi bursa yang penuh dengan tekanan, sejumlah saham masih mencatatkan kinerja yang sangat baik sehingga mencatatkan namanya dalam jajaran saham top gainers selama sepekan perdagangan.
1. Saham Garuda
Salah satu saham tercuan selama sepekan perdagangan yang lalu yaitu saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang mencatatkan kenaikan sebesar 22,05% atau 86 poin menjadi Rp 476 per saham. Dengan kenaikan tersebut, saham GIAA menjadi saham dengan kenaikan terbesar keempat di bursa.
(Baca: IHSG Naik Dua Hari Berturut, Saham Garuda Indonesia Terbang Tinggi)
Lonjakan harga saham GIAA terutama terjadi sejak penutupan perdagangan Selasa (6/8) hingga penutupan Kamis (8/8) yakni sebesar 32,19% dari Rp 382 per saham menjadi Rp 505. Sedangkan pada penutupan perdagangan akhir pekan, saham ini terkoreksi 5,74% menjadi Rp 476 per saham.
Selama sepekan, saham maskapai pelat merah ini tercatat diperdagangkan dengan volume 418,3 juta saham senilai Rp 196 miliar, dan ditransaksikan sebanyak 32,029 kali.
2. Saham PICO
Di urutan pertama saham yang naik paling tinggi sepekan ini adalah saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) yang mencatatkan kenaikan 25,93% atau 350 poin menjadi Rp 1.700 per saham.
Perusahaan yang bergerak pada industri metal packaging yang meliputi produk drum, tabung LPG, kaleng pail, kemasan kaleng berbagai ukuran, serta cetak logam ini melanjutkan tren positifnya sejak pertengahan Juli 2019. Harga saham PICO melesat dari Rp 372 per saham.
(Baca: Sepekan Turun 0,92%, IHSG Masih Terbaik di Asia)
Karena kenaikan harga yang signifikan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa kali menjatuhkan suspensi atau penghentian perdagangan sementara terhadap emiten ini.
3. Saham Mitra Komunikasi
Saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) tercatat sebagai saham top gainers kedua dengan kenaikan sebesar 24,53% atau 13 poin sepekan ini menjadi di harga Rp 66 per saham. MKNT diperdagangkan sebanyak 255,9 juta saham dengan nilai Rp 17 miliar sebanyak 13.580 kali.
4. Saham Sanurhasta Mitra
Di posisi ketiga, saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) mencatatkan kenaikan sebesar 24,12% atau 375 poin menjadi Rp 1.930 per saham. Bisnis utama emiten ini yaitu bergerak dalam bidang Pengembangan Properti dan Hotel di Umalas, Sanur Kauh, Denpasar, Bali.
5. Saham Antam
Di posisi kelima saham top gainers yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang mencatatkan kenaikan sebesar 18,33% atau 165 poin menjadi Rp 1.065 per saham. Volume perdagangan sepekan ini sebanyak 1,3 miliar saham, dengan nilai Rp 1,3 triliun, sebanyak 65.976 kali.
(Baca: Perpres Kendaraan Listrik Diteken, Harga Saham Vale dan Antam Melonjak)
Kinerja positif emiten pertambangan ini salah satunya dipicu oleh ditandatanganinya peraturan presiden terkait mobil listrik yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri baterai listrik sebagai komponen utama kendaraan elektrifikasi.
Untuk membuat baterai pada kendaraan listrik, dibutuhkan nikel sebagai komponen utamanya. Antam merupakan perusahaan tambang penggali nikel yang merupakan komponen besar dalam membentuk baterai.
10 Saham Top Gainers Sepekan:
Emiten | Kode | Jumat (2/8) | Jumat (9/8) | Perubahan | |
1 | Pelangi Indah Canindo Tbk | PICO | 1.350 | 1.700 | 25,93% |
2 | Mitra Komunikasi Nusantara Tbk | MTKN | 53 | 66 | 24,53% |
3 | Sanurhasta Mitra Tbk | MINA | 1.555 | 1.930 | 24,12% |
4 | Garuda Indonesia Tbk | GIAA | 390 | 476 | 22,05% |
5 | Aneka Tambang Tbk | ANTM | 900 | 1.065 | 18,33% |
6 | Pollux Properti Indonesia Tbk | POLL | 1.695 | 2.000 | 17,99% |
7 | Northcliff Citranusa Indonesia Tbk | SKYB | 121 | 142 | 17,36% |
8 | Duta Intidaya Tbk | DAYA | 212 | 248 | 16,98% |
9 | Indonesia Pondasi Raya Tbk | IDPR | 360 | 420 | 16,67% |
10 | Jembo Cable Company Tbk | JECC | 5.400 | 6.275 | 16,20% |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI).