Jelang Paruh Pertama 2019, 13 Perusahaan Raup Rp 1,92 Triliun dari IPO
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada 13 perusahaan yang baru melantai di pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO) sejak Januari hingga pertengahan Juni 2019. Berdasarkan data RTI Infokom, dana yang diraup oleh perusahaan-perusahaan tersebut mencapai Rp 1,92 triliun.
Dari jumlah itu, dana paling besar diraup oleh PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) senilai Rp 657,4 miliar. Perusahaan ini tercatat di BEI sejak 10 Januari lalu dengan melepas 402,11 saham atau setara 20% sahamnya ke publik di harga Rp 1.635 per saham.
Berikutnya, PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) mengantongi modal senilai Rp 255 miliar dari skema IPO. Perusahaan ini mencatatkan diri pada 10 Mei lalu dengan melepas 1,7 miliar saham atau setara 20,2% saham ke publik di harga Rp 150 per saham.
Kemudian, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) yang baru mulai go public pada 11 Juni lalu meraup dana Rp 22,4 miliar dari penjualan saham sebanyak 220 juta saham atau setara 36,6% dari total saham di harga Rp 102 per saham.
Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode yang sama tahun lalu, total perusahaan yang tercatat di pasar modal sebanyak 20 perusahaan. Nilai total emisi yang didapatkan oleh 20 perusahaan tersebut saat IPO senilai Rp 8,12 triliun.
(Baca: Segera Go Public, Bima Sakti Bakal Ekspansi di Mal dan Apartemen)
Pada 2018 lalu, jumlah perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal mencapai 57 unit dan menjadi yang terbanyak sejak BEI diprivatisasi pada tahun 1992. Total dana yang dihimpun oleh perusahaan yang melakukan IPO pada tahun lalu mencapai Rp 16 triliun, atau naik 68% dibanding 2017 saat hanya 37 perusahaan go public.
Hingga akhir tahun ini, masih ada 25 perusahaan mengantre untuk go public di BEI. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, calon emiten tersebut umumnya menggunakan laporan keuangan Desember 2018.
"Dari 25 calon emiten, ada 4 perusahaan yang sudah grooming dan dokumen sedang diperbaiki dan ada yang sudah diperbaiki," kata Nyoman pada Selasa (11/6).
Di antara perusahaan yang bakal melakukan IPO adalah PT Bali Bintang Sejahtera yang menaungi klub sepak bola Bali United. Mereka dijadwalkan mencatatkan diri di pasar modal dalam negeri pada Senin, 17 Juni mendatang. Mereka telah melangsungkan penawaran saham IPO pada 10-12 Juni lalu di Bali.
Bali United menawarkan sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% sahamnya ke publik dengan penawaran saham pada harga Rp 175 per saham. Mereka menggandeng PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.
(Baca: 600 Perusahaan AS Cemas, Desak Trump Akhiri Perang Dagang dengan Cina)
Dari daftar pipeline perusahaan yang bakal melakukan IPO, PT MNC Vision Networks diperkirakan bakal meraup dana senilai Rp 231,2 miliar. Perusahaan yang bakal masuk ke sektor Trade, Services, dan Invesment tersebut, menggunakan laporan keuangan tahun buku 2018.
Seperti diketahui, BEI menargetkan ada 75 perusahaan melantai di pasar modal tahun ini, baik melalui skema IPO, penerbitan obligasi, maupun kontrak investasi kolektif (KIK).
Berikut ini daftar 25 perusahaan yang masuk dalam pipeline BEI untuk melakukan IPO pada tahun ini:
PT DMS Propertindo Tbk
PT Blis Properti Indonesia Tbk
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk
PT Surya Fajar Capital Tbk
PT Golden Flower Tbk
PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk
PT Darmi Bersaudara Tbk
PT Eastparc Hotel Tbk
PT Hensel Davest Indonesia Tbk
PT Bima Sakti Pertiwi Tbk
PT Ifishdeco Tbk
PT Indonesian Tobacco Tbk
PT MNC Vision Networks Tbk
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk
PT Dana Brata Luhur Tbk
PT Arkha Jayanti Persada Tbk
PT Itama Ranoraya Tbk
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk
PT Envy Technologies Indonesia Tbk
PT Net Visi Media Tbk
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk
PT Andalan Sakti Primaindo Tbk
PT Inocycle Technology Group
PT Fuji Finance Indonesia Tbk
PT Berkah Prima Perkasa Tbk