Indeks harga saham gabungan (IHSG) di hari terakhir sebelum libur panjang Lebaran, Jumat (31/5), membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 6,41 poin atau 0,11% ke posisi 6.110,52.
Hanya 30 menit setelah perdagangan dimulai yakni pada pukul 9.30, IHSG memperkuat kenaikannya hingga ke posisi 6.190,54 atau naik 86,43 poin (1,42%). Sementara itu bursa saham di Asia pagi ini bergerak cukup bervariasi.
Sejalan dengan IHSG, bergerak di jalur hijau yakni indeks Shanghai dengan kenaikan 0,23%, Kospi naik 0,25%, PSEi 1,02%, dan KLCI 0,45%. Sedangkan indeks yang bergerak di jalur merah yaitu Strait Times terkoreksi 0,50%, Hang Seng turun 0,19%, dan Nikkei turun 0,77%.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG hari ini berpotensi untuk bergerak naik dimana jika terjadi koreksi investor akan memanfaatkannya untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
(Baca: Mandiri Sekuritas Perkirakan IHSG Akhir Tahun Tembus 6.800)
"Hari terakhir di bulan kelima tahun 2019, IHSG terlihat masih akan berada dalam fase konsolidasi wajar dimana jika terjadi koreksi masih dapat dimanfaatkan oleh investor unutk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah panjang, hari ini IHSG berpotensi naik," papar William dalam risetnya hari ini.
Sementara itu Kepala Analis Valbury Sekuritas Indonesia, Alfiansyah, memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya IHSG hari ini rawan aksi ambil untung. "Investor mempertimbangkan libur panjang Idul Fitri dan mengantisipasi dampak yang muncul dari pasar global yang masih dibayangi ketidakjelasan," ujarnya.
Ketidakjelasan pasar global bersumber dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang semakin berkembang. Sebagai aksi balasan dimasukkannya Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan, Tiongkok berencana membatasi ekspor mineral langka yang banyak digunakan untuk bahan baku produksi alat berteknologi tinggi.
Apalagi, sekitar 35% cadangan mineral langka di dunia dimiliki oleh Tiongkok dan pada 2018 memproduksi sekitar 70% mineral langka di dunia. Sementara AS sangat mengandalkan suplai mineral langka dari impor, yakni sekitar 80%-nya berasal dari Tiongkok.
(Baca: Indofood dan Indofood CBP Bagi Dividen Masing-Masing 50% Laba Bersih)
Hingga berita ini ditulis, total perdagangan saham di BEI mencapai Rp 3,28 triliun dari 4,37 miliar saham yang ditransaksikan oleh investor. Sebanyak 209 saham bergerak di jalur hijau, 97 saham di jalur merah, dan 156 bergerak mendatar.
Investor asing memberikan dorongan kepada IHSG dengan suntikan modalnya. Total pembelian bersih saham (net buy) investor asing pagi ini telah mencapai Rp 453,49 miliar, yakni Rp 434,94 miliar di pasar reguler dan Rp 18,55 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi empat saham yang paling diburu investor asing pagi ini. Saham BBRI diborong Rp 92,1 miliar, TLKM Rp 92,3 miliar, BMRI Rp 80,8 miliar, dan BBCA Rp 67,9 miliar.