Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 4,3 poin atau 0,07% ke posisi 6203,10 pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan, Jumat (10/5). Lima belas menit setelah perdagangan dimulai IHSG memperkuat laju kenaikannya hingga ke posisi 6.232,66 atau naik 0,56%.
Kendati dibuka positif, kondisi pasar masih diliputi ketidakpastian karena hari ini akan diketahui apakah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan merealisasikan ancamannya untuk menaikkan tarif impor barang Tiongkok menjadi 25% pada pukul 00.00 tengah malam waktu New York (pukul 12.00 waktu Indonesia Barat) atau tidak.
Ketidakpastian tersebut telah membuat IHSG selama sepekan ini terperosok hingga 175,62 poin atau 2,76% dari 6.374,42 pada Kamis (2/5) pekan lalu menjadi 6.198,80 pada penutupan perdagangan kemarin. Tidak hanya IHSG, seluruh bursa utama di Asia dan dunia juga menukik cukup tajam selama sepekan terakhir ini.
(Baca: Rupiah Terus Melemah Karena Perang Dagang AS-Tiongkok)
Jika AS merealisasikan ancamannya, proses perundingan dagang yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir akan sia-sia. Pihak Tiongkok telah memastikan akan membalas aksi AS tersebut sehingga perang dagang yang telah menyebabkan kerugian hingga miliaran dolar tersebut akan berlanjut.
Meningkatnya ketegangan dagang AS-Tiongkok setelah perundingan selama beberapa bulan terakhir dipicu oleh Tiongkok yang secara sepihak merevisi rancangan kesepakatan dan menarik kembali sejumlah komitmen untuk memenuhi tuntutan reformasi perdagangan dari AS.
Beberapa kesepakatan tersebut diantaranya terkait dengan pencurian hak kekayaan intelektual perusahaan AS, transfer teknologi secara paksa perusahaan AS di Tiongkok, subsidi industri, serta dibukanya akses ke sektor jasa keuangan Tiongkok yang selama ini tertutup.
Presiden Trump merespon tindakan Tiongkok tersebut dengan mengancam akan menaikkan tarif impor barang asal Tiongkok senilai US$ 200 miliar menjadi 25%. Trump juga menyasar barang Tiongkok lainnya senilai US$ 325 miliar yang belum tersentuh perang dagang, dan akan dikenakan tarif sebesar 25%.
(Baca: Investor Waspadai Ketegangan Dagang AS-Tiongkok, IHSG Rawan Koreksi)
Perundingan dagang AS-Tiongkok sendiri tetap dilanjutkan sesuai rencana. Kemarin, perwakilan dagang kedua negara tersebut telah melakukan pembicaraan selama 90 menit di Washington dan akan kembali dilanjutkan hari ini. Dilansir dari Reuters, baik perwakilan AS maupun Tiongkok menolak untuk berbicara kepada wartawan terkait pembicaraan tersebut.
"Kami sudah begitu dekat dengan kesepakatan, tetapi mereka berusaha untuk menegosiasikan ulang kesepakatan tersebut. Tidak bisa, kami tidak bisa menerima hal itu," tegas Trump beberapa waktu yang lalu di Gedung Putih.
Hingga berita ini ditulis IHSG telah terperosok ke zona merah, terkoreksi 23,22 poin atau 0,37% ke posisi 6.175,58. Sebanyak 164 saham memerah, 137 saham berhasil bergerak ke zona hijau, dan 138 saham lainnya stagnan. Total transaksi saham mencapai Rp 2,23 triliun dari 5,38 miliar saham.
Sementara itu bursa saham utama Asia mayoritas bergerak positif. Indeks Strait Times naik 0,27%, Shanghai naik 1,16%, Hang Seng naik 0,42%, Nikkei naik 0,67%, serta Kospi naik 0,12%. Sejalan dengan IHSG, PSEi turun 0,03% dan KLCI turun 0,12%.
(Baca: Ancaman Perang Dagang Trump yang Memicu Resesi Ekonomi Dunia)