Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 24,05 poin atau 0,37% ke level 6.423,84 pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (25/4), jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia. IHSG kemudian bergerak turun semakin dalam hingga ke level 6.402,63.
Sejalan dengan IHSG, bursa saham utama di Asia pun kompak bergerak di zona merah. Indeks Strait Times turun 0,19%, Shanghai turun 0,46%, Hang Seng turun 0,13%, Kospi turun 0,08%, PSEi turun 0,15%, serta KLCI turun 0,30%. Hanya Nikkei yang bergerak di zona hijau, naik 0,36%.
Direktur Riset Indosurya Bersinar Sekuritas, WIlliam Surya Wijaya mengatakan, rilis data perekonomian tentang suku bunga acuan BI akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG hari ini.
"BI rate disinyalir belum akan terdapat perubahan. Peluang kenaikan masih terlihat dengan target rekor baru yang terlihat akan terealisasi dalam waktu dekat. Hari ini IHSG berpotensi menguat," papar William kepada Katadata.co.id, Kamis (25/4).
(Baca: BI Diprediksi Akan Mempertahankan Tingkat Suku Bunga Acuan)
Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution menilai BI belum memiliki peluang untuk menurunkan bunga acuannya yang telah ditahan di level 6% sejak November 2018. Pasalnya, penurunan bunga acuan BI sangat bergantung pada perkembangan ekonomi domestik dan global.
Sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, saat ini masih konservatif (dovish). Bahkan, ada potensi The Fed memangkas bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR) pada tahun ini. “Bunga acuan BI diperkirakan tetap karena inflasi yang terjaga dan kurs rupiah yang relatif stabil,” kata Damhuri di Jakarta, kemarin.
Selain itu kondisi perekonomian Indonesia relatif stabil. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di kisaran 5,2%, dengan inflasi yang terkendali. Selain itu juga ada perbaikan neraca perdagangan selama dua bulan berturut-turut sehingga berpotensi menurunkan defisit transaksi berjalan.
Sementara itu pelaku pasar global menaruh perhatiannya kepada perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang akan dilanjutkan pekan depan. Pasar menilai ini sebagai bentuk keseriusan kedua negara untuk menyelesaikan konflik tarifnya.
(Baca: BKPM: Investasi Kuartal I Sedikit Lambat karena Investor Tunggu Pemilu)
Hingga berita ini ditulis IHSG berada pada level 6.400,33 atau terkoreksi 0,74%. Sebanyak 200 saham terkoreksi, 124 saham bergerak naik, dan 132 saham lainnya tetap. Total transaksi saham mencapai Rp 3,03 triliun dari 5,78 miliar saham yang diperjualbelikan investor.
Dana asing masih terus mengalir keluar dari pasar saham. Sementara ini investor asing telah membukukan penjualan bersih saham sebesar Rp 273,38 miliar di pasar reguler. Investor asing masih terus melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang saat ini telah menyentuh angka Rp 92,9 miliar.