Raup Dana IPO Rp 125 M, Menteng Heritage Akuisisi Perusahaan Pelayaran

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Menteng Heritage Realty Tbk mengantongi dana senilai Rp 125 miliar dari hasil penawaran umum perdana (IPO) hari ini, Jumat (12/4) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
12/4/2019, 14.42 WIB

PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) mengantongi dana senilai Rp 125 miliar dari hasil penawaran umum perdana (IPO). Dana itu sebagian besar akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran. 

Pada proses IPO, Menteng Heritage tercatat melepas 1,19 miliar saham ke publik atau setara 20% saham dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO. 

(Baca: Masuk Bursa, Capri Nusa Satu Property Raup Dana Rp 85 Miliar)

Pasca-pencatatan perdana, saham perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan ini langsung melesat 69,5% menjadi Rp 178 per saham dari harga penawaran Rp 150 per saham. Namun, akibat kenaikan harga yang terlampau tinggi, perdagangan saham Menteng Heritage Realty sempat terkena penghentian sementara (auto-rejected).

Dana hasil IPO,  sekitar 51,8%, akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran,  PT Global Samudra Nusantara. Kemudian, 26,7% untuk mengakuisisi PT Wijaya Wisesa Bakti dan 20,93% untuk peningkatan modal ke PT Wijaya Wisesa Development. 

(Baca: 14 Perusahaan Antre Masuk Bursa Tahun Ini)

Setelah IPO, komposisi pemegang saham Menteng Heritage menjadi 0,001% PT Twin Investment, 79,99 persen dipegang PT Wijaya Wisesa Realty, dan 20% dipegang publik. Pada proses pencatatan saham perdaba tersebut, perusahaan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas  sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Direktur Utama Menteng Heritage Christofer Wibisono mengatakan saat ini perseroan mengelola hotel The Hermitage di Menteng Jakarta Pusat dengan target pasar kelas menengah ke atas. Hotel tersebut tergabung dalam  jaringan bisnis Mariott International.

"Dengan dukungan dari Marriott International Inc. untuk mengelola The Hermitage, kami harapkan bisa memperkuat reputasi, kompetensi, dan loyalitas konsumen dari customer based Marriott International yang mencapai 120 juta anggota," kata Christofer melalui siaran resmi beberapa saat yang lalu.

(Baca: BEI: Traveloka Beri Sinyal Tertarik untuk IPO)

Hingga 31 Oktober 2018, perusahaan membukukan pendapatan Rp 48,96 miliar. Total ekuitas perusahaan pada periode tersebut senilai Rp 610,16 miliar. 

IPO Capri Nusa Satu Property

Perusahaan properti lain yang melantai pekan ini adalah PT Capri Nusa Satu Property Tbk (CPRI).  Dalam pencatatan perdanannya, Capri Nusa Satu Property meraup dana senilai Rp 85,42 miliar untuk mengembangan usahanya.

Direktur Utama Capri Nusa Satu Property Jansen Surbakti mengatakan, komposisi pemanfaatan dana IPO mencakup 50% untuk proyek resort, 40% untuk proyek perkantoran, dan 10% untuk modal kerja.

Capri Nusa Satu Property akan menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Selain itu, untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali.

Dengan menyelesaikan proyek-proyek tersebut, perusahaan optimistis bisa meningkatkan kinerja keuangan tahun ini.

Reporter: Ihya Ulum Aldin