Perusahaan Tambang Grup Bakrie Bayar Utang Rp 281 Miliar

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Aktivitas di tambang batu bara
Penulis: Ihya Ulum Aldin
10/4/2019, 20.24 WIB

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengumumkan telah mencicil utang mereka dengan melakukan pembayaran kelima sebesar US$ 19,85 juta atau sekitar Rp 281,11 miliar. Perusahaan tambang Grup Bakrie ini harus membayar cicilan utang tersebut setiap tiga bulan.

Dalam siaran pers resminya, Direktur Bumi Resources menjelaskan pembayaran utang tersebut mewakili pinjaman pokok yang sebesar US$ 11,11 juta dan bunga sebesar US$ 8,74 juta untuk Tranche A. Pembayaran tersebut dilakukan melalui agen fasilitas pada 9 April 2019.

(Baca: Media Grup Bakrie Bakal Tambah Modal untuk Bayar Utang Anak Usaha)

Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan kelima tersebut, Bumi Resources telah membayar utangnya senilai US$ 239,39 juta secara tunai. Cicilan ini terdiri dari pokok Tranche A sebesar US$ 145,48 juta dan bunganya US$ 93,91 juta. Pembayaran itu termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

Tahun ini Bumi Resources menargetkan bisa membayar utang senilai US$ 250 juta. Jika mampu membayar sesuai target dan konsisten, utang Tranche A mereka yang memiliki pokok sebesar US$ 600 juta, bakal lunas tahun depan. Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Juli 2019. Sementara kupon atas utang Tranche B dan Tranche C sudah mulai dikapitalisasi dari 11 April 2018 hingga 9 April 2019.

Saat ini, Bumi Resources tercatat memiliki utang dengan total nilai mencapai US$ 1,6 miliar. Jika konsisten membayar cicilan utang ini US$ 250 juta per tahun, maka utang mereka akan berkurang 80 persen menjadi hanya tinggal US$ 320 juta pada 2023.

(Baca: Bumi Resources Targetkan Produksi Emas di Sulawesi Tengah Tahun Depan)

Berdasarkan laporan keuangan 2018, Bumi Resources hanya mampu mengantongi laba bersih senilai US$ 220,4 juta tahun lalu. Capaian ini turun dari tahun sebelumnya yang senilai US$ 373,2 juta. Sementara pendapatannya melonjak drastis dari yang hanya US$ 17,3 juta pada 2017, menjadi US$ 1,11 miliar pada tahun lalu.

Bumi Resources merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Ada beberapa anak perusahaan batu bara di bawahnya, yakni Kaltim Prima Coal (KPC), Arutmin Indonesia, dan Pendopo Energi Batibara. Bumi Resources juga memiliki bisnis migas melalui anak usahanya, Gallo Oil, yang menggarap ladang minyak dan gas di Yaman.

(Baca: Genjot Produksi, Grup Bakrie Tingkatkan Eksplorasi Migas )