Investor Domestik 'Wait and See' Pemilu, IHSG Turun 0,75%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penulis: Happy Fajrian
8/4/2019, 19.34 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 48,28 poin atau 0,75% ke posisi 6.425,73 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (8/4). IHSG mengawali perdagangan dengan kenaikan tipis 0,01%, namun tak lama IHSG langsung terjun ke zona merah hingga akhir perdagangan.

Sementara itu bursa saham utama Asia mengakhiri perdagangan saham hari ini dengan kinerja yang bervariasi. Senasib dengan IHSG, indeks Strait Times turun 0,22%, Shanghai turun 0,05%, dan Nikkei 225 turun 0,21%. Indeks yang menghijau yaitu Hang Seng naik 0,47%, Kospi 0,04%, PSEi 0,54%, dan KLCI 0,15%.

Analis Indopremier Sekuritas Mino menilai, memerahnya IHSG hari karena sikap hati-hati investor domestik dalam menyikapi pemilihan umum (pemilu) legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) 17 April 2019 mendatang.

"IHSG hari ini sempat dibuka menguat seiring dengan semakin dekatnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta solidnya data tenaga kerja AS. Investornya utamanya lokal, karena asing malah 'net buy' di pasar reguler‎," ujar Mino di Jakarta, Senin (8/4).

(Baca: Mengawali Perdagangan dari Zona Hijau, IHSG Langsung Turun 0,84%)

Perundingan dagang AS-Tiongkok menunjukkan kemajuan yang signifikan. Perdana Menteri Tiongkok Liu He usai bertemu dengan Presiden AS Donald Trump Kamis (4/4) lalu mengatakan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan baru. Trump pun menyatakan optimismenya bahwa dalam empat pekan kedepan, kesepakatan dagang dengan Tiongkok dapat diteken bersama Presiden Tiongkok Xi Jinpng.

Dari AS, data tenaga kerja AS periode Maret 2019 yang menunjukkan angka pengangguran AS berada pada level 3,8% atau terendah sejak Oktober 2018. Tingkat pengangguran yang rendah ini sedikit meredakan kekhawatiran pelaku pasar akan risiko perlambatan ekonomi AS.

Saham-saham Penggerak Bursa

BEI mencatat total nilai transaksi saham sepanjang hari ini mencapai Rp 8,34 triliun dari 14,44 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor. Sebanyak 261 saham nilainya turun, 172 saham naik, dan 117 saham lainnya tetap.

Saham-saham di sektor infrastruktur dan konsumer terkoreksi paling dalam sepanjang hari ini dan menjadi sektor yang paling signifikan mendorong laju koreksi IHSG. Sektor infrastruktur tercatat turun 2,06%, sedangkan konsumer terkoreksi 1,24%.

(Baca: Beban Meningkat, Medco Energi Telan Kerugian Rp 727 Miliar di 2018)

Sementara itu pertanian terkoreksi 1,3%, aneka industri terkoreksi 0,92%, manufaktur turun 0,91%, tambang turun 0,73%, properti turun 1,18%, perdagangan turun 0,97%, serta industri dasar turun 0,18%. Hanya sektor keuangan yang bergerak positif dengan kenaikan tipis 0,03%.

Saham-saham yang paling signifikan mendorong laju koreksi IHSG di antaranya saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang harganya turun 2,15%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) turun 1,73%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turun 1,63%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) turun 5,43%, serta PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang anjlok hingga 8,73%.

Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih di pasar reguler hingga Rp 718,02 miliar, dan Rp 124,26 miliar di pasar negosiasi/tunai. Sehingga total dana asing yang mengalir masuk ke pasar saham nasional Rp 842,29 miliar.

Saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing, yakni senilai Rp 115,4 miliar, disusul PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Rp 64,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Rp 55,5 miliar, PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) Rp 50,2 miliar, dan saham TLKM Rp 41,9 miliar.

(Baca: SCMA akan Akusisi 3 Media Digital, Analis: Investor Tahan Saham)

Reporter: Antara