Di Tengah Ancaman Resesi AS, IHSG Dibuka Menghijau 0,16%

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi
Penulis: Happy Fajrian
27/3/2019, 11.04 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 10,56 poin atau 0,16% ke posisi 6.480,56 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/3) pagi. Sejalan dengan IHSG, bursa saham Asia pagi ini mayoritas bergerak di zona hijau.

Indeks Strait Times terpantau naik 0,31%, Shanghai naik 0,62%, Hang Seng naik 0,51%, serta Kospi naik tipis 0,04%. Sementara itu Nikkei terpantau bergerak turun 0,61%, PSEi turun 0,28%, dan KLCI turun 0,42%.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, kinerja IHSG dan bursa saham Asia ditopang oleh kecemasan investor atas risiko ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai mengendur.

"Pelaku pasar akan fokus pada laporan laba perusahaan. Sentimen ini membuka peluang bagi IHSG bergerak ke zona hijau hari ini," kata Alfiansyah dalam risetnya yang diakses Rabu (27/3).

(Baca: Ancaman Resesi Ekonomi AS, Bursa Saham Asia Berguguran)

Ancaman resesi perekonomian AS dipicu oleh inversi imbal hasil (yield) surat utang atau obligasi Pemerintah AS jangka panjang yang jatuh di bawah yield surat utang bertenor tiga bulan. Inversi ini menjadi indikasi awal terjadinya resesi.

Selain itu, Federal Reserve (The Fed) memprediksi perekonomian AS akan melambat dengan tajam pada 2019 disertai dengan turunnya tingkat inflasi. The Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran di AS pada 2019 di kisaran 3,7% atau sedikit lebih tinggi dari prediksi tiga bulan sebelumnya.

Hasil survei yang dilakukan National Association of Business Economics (NABE) menunjukkan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil AS tahun ini diprediksi akan turun ke level 2,4%, dan akan turun menjadi 2% pada 2020.

"Kebijakan perdagangan AS yang proteksionis, perang dagang, ditambah dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi alasan utama ekonomi AS akan mengendur dua tahun kedepan. Resesi di AS akan menghantam perekonomian negara lain, termasuk negara di kawasan Asia secara signifikan," terang Alfiansyah.

(Baca: Jasa Marga Siapkan IPO Anak Usaha Pengelola Tol Trans Jawa )

Sentimen pasar lainnya yaitu upaya perundingan dagang AS-Tiongkok yang belum mendapatkan titik temu untuk menyudahi perang dagang di antara keduanya. Kedua belah pihak masih terus berupaya mencari kesepakatan tersebut, dengan perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan berkunjung ke Tiongkok pada Kamis (28/3) besok untuk melanjutkan proses perundingan.

Hingga berita ini ditulis, penguatan IHSG tidak bertahan lama dan saat ini telah bergerak turun ke zona merah ke level 6.453,05 atau terkoreksi 0,26%. Sebanya 187 saham harganya turun, 162 saham naik, dan 125 saham stagnan.

Reporter: Antara