Astra: Kami Berupaya Benahi Bank Permata Agar Kembali Sehat

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bank Mandiri menawar saham Bank Permata seharga Rp 1.115-Rp 1.200 per lembar.
Penulis: Sorta Tobing
26/3/2019, 16.30 WIB

Rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) semakin santer beredar di kalangan pelaku pasar modal. Mengutip dari Bloomberg , Bank BUMN itu dikabarkan menawar seharga Rp 1.115-Rp 1.200 per lembar saham.

Saat ini Standard Chartered Bank Plc dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing memegang 44,6% saham Bank Pertama. Sisa sahamnya dimiliki oleh publik.

Group CEO Standard Chartered Bank Plc Bill Winters pada akhir Februari lalu telah mengumumkan akan melepas aset-asetnya di beberapa negara, termasuk Indonesia. Indonesia disebut sebagai salah satu pasar yang memberikan imbal hasil rendah selain India, Korea, dan Uni Emirat Arab.

(Baca: Dilepas Stanchart, Saham Bank Permata Bakal Jadi Rebutan)

(Baca: Optimalkan Bisnis di Indonesia, Stanchart Siap Jual Saham Bank Permata)

Sementara itu, Astra tidak menjawab dengan gamblang apakah akan ikut menjual sahamnya di Bank Permata. “Astra sebagai pemegang saham dalam beberapa tahun terakhir melakukan upaya pembenahan Bank Permata agar kembali sehat,” ujar General Manager Head of Corporate Communication Division Astra International, Boy Kelana Soebroto, dalam pesan singkatnya kepada Katadata.co.id, Selasa (26/3).

Boy mengatakan, Bank Permata sedang memprioritaskan tiga hal. Pertama, memperkuat kapabilitas bisnis dan kinerja keuangan. Caranya dengan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengendalian kerugian kredit melalui manajemen risiko yang baik.

Lalu, membentuk keunggulan bisnis melalui sinergi usaha dengan pemegang saham utama. Terakhir, menciptakan budaya kredit yang mengutamakan pertumbuhan aset yang pruden. “Bank Permata berupaya memberi pelayanan dan pengalaman nasabah yang lebih sederhana, cepat, dan handal,” ujar Boy.

Kinerja Bank Permata, ia menilai, tumbuh positif tahun lalu. Laba bersihnya tercatat Rp 901 miliar atau naik 20,45% dibandingkan 2017. “Peningkatannya karena keuntungan bunga bersih dan pemulihan rasio kredit bermasalan,” katanya.

(Baca: Bank Mandiri Bantah Rencana Akuisisi Bank Permata)

Hingga berita ini ditulis, Manajemen Bank Mandiri belum membalas pesan yang dikirim Katadata.co.id. Selain itu, selaku pemegang saham Bank Mandiri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga belum merespons tentang rencana tersebut.

Kabarnya, alasan Bank Mandiri ingin menggenjot sektor menengah kecilnya dengan mengambil Bank Permata. Bank Mandiri bakal fokus pada pembiayaan untuk BUMN, korporasi, dan payroll. Niat Bank Mandiri untuk melakukan akusisi bank, memang sudah beredar sejak awal tahun lalu dan sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo sempat mengatakan, tak berminat terhadap bank kecil lantaran sudah mengantongi aset Rp 1.202,3 triliun per akhir tahun lalu. Pembelian bank beraset kecil tidak berdampak signifikan terhadap bisnis perseroan.

Usai beredarnya kabar soal penawaran ini, saham Bank Permata hingga pukul 14.42 WIB melonjak hingga 9,39% menjadi Rp 990 per saham. Sementara, saham Bank Mandiri juga ikut menguat sebesar 1,38% menjadi Rp 7.325 per saham.

Reporter: Ihya Ulum Aldin