Kinerja 2018 Positif, Phapros Bagi Dividen Rp 92,6 Miliar

KATADATA
Ilustrasi industri farmasi. PT Phapros Tbk. membagikan saham Rp 92,6 miliar atau Rp 110 per saham setelah melalui 2018 dengan kinerja positif.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/3/2019, 14.23 WIB

PT Phapros Tbk. (PEHA) akan memberikan dividen kepada pemegang sahamnya dengan nilai yang setara Rp 92,6 miliar atas 840 juta lembar saham, sehingga dividen per lembar sahamnya sebesar Rp 110,26 (sebelum pajak). Dividen yang dibagikan tersebut meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, laba bersih Phapros naik dari 6,41% dari Rp 125,27 miliar pada 2017 menjadi Rp 133,29 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan penjualan bersih yang meningkat meski hanya 2% dari Rp 1 triliun pada 2017 menjadi Rp 1,02 triliun tahun lalu.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan kontributor terbesar penjualan Phapros tahun 2018, berasal dari segmen obat generik. "Kontribusinya (segmen obat generik) mencapai lebih dari 50% dari total penjualan," kata Sri Utami dalam paparan Public Expose Phapros di Jakarta, Kamis (14/3).

Keputusan tersebut diambil usai perusahaan yang bergerak di bidang farmasi ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriott, Jakarta, hari ini. Lalu, cum date akan jatuh pada 22 Maret 2019 dan pembayaran akan dilakukan pada 17 April 2019.

(Baca: Ekspansi Bisnis Obat, Phapros Siapkan Capex Rp 350 Miliar pada 2019)

Phapros yang memproduksi lebih dari 200 jenis obat, terdiri atas obat jual bebas atau over the counter (OTC) dan obat resep seperti obat generik. Jumlah aset mereka tahun lalu meningkat dari 2017 senilai Rp1,17 triliun menjadi Rp1,87 triliun di 2018. "Pertambahan aset Phapros di 2018 terjadi karena adanya aksi korporasi berupa akuisisi PT Lucas Djaja dan anak perusahaannya di Bandung," ujar Emmy menambahkan.

Tahun ini Phapros fokus pada pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar dua digit. Pendapatan mereka targetkan tumbuh 20-30% dibandingkan tahun lalu. Sementara laba bersihnya ditargetkan tumbuh hingga 15-20%. Untuk melakukan hal itu, Phapros melakukan beberapa langkah seperti membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik dari dalam dan luar negeri, serta memacu angka bisnis ekspor.

Selain membagikan dividen, Phapros juga berencana untuk melakukan penambahan modal dengan melaksanakan rights issue mencapai Rp 1 triIiun pada semester II-2019. Dana tersebut memang direncanakan untuk melakukan ekspansi, seperti memperluas jangkauan ekspor ke Myanmar serta rencana refinancing atau pembiayaan kembali utang perseroan. "Untuk investasi rutin dan kebutuhan modal kerja juga," kata Direktur Keuangan Phapros Heru Marsono.

(Baca: Perdana Diperdagangkan di Bursa, Saham Phapros Melesat 50%)

Reporter: Ihya Ulum Aldin