Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik 35,82 poin atau 0,56% ke level 6.418,88 pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (11/3). Kenaikan tersebut terjadi di tengah sentimen perlambatan ekonomi global yang masih menghantui investor di pasar.
sementara itu, bursa saham lainnya di Asia bergerak bervariasi. Indeks Shanghai saat ini telah naik sebesar 0,76%, Hang seng naik 0,33%, dan Nikkei naik 0,21%. Sedangkan lainnya, Strait Times terkoreksi 0,11%, Kospi turun 0,24%, KLCI turun 0,49%, dan PSEi turun 0,88%.
Kepala Riset Valbury sekuritas Alfiansyah mengatakan, situasi global yang cukup menantang terutama diselimuti kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia dapat membayangi pergerakan IHSG sepanjang pekan ini.
"Sentimen eksternal tersebut bisa memberatkan bagi IHSG untuk melaju ke teritori positif pada hari ini," ujarnya di Jakarta, Senin (11/3).
Kekhawatiran perlambatan ekonomi global dipicu turunnya aktiitas ekspor/impor Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia sepanjang Februari 2019. Ekspor tercatat turun hingga 20,7% secara tahunan, sedangkan impor tercatat turun sebesar 5,2%.
(Baca: IHSG Pekan Ini Diprediksi Menguat Meski Investor Masih 'Wait and See')
Selain Tiongkok, Jepang juga merilis data ekonomi yang cukup mengecewakan dimana data pesanan permesinan mengalami penurunan yang menjadi tanda bahwa perusahaan tidak melakukan ekspansi akibat lesunya permintaan pasar global akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) - Tiongkok.
Kepala Riset Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe memiliki pandangan yang berbeda. Dia memprediksi pekan ini IHSG masih akan bergerak di antara level 6.350 hingga 6.600 dengan kecenderungan menguat, meski investor di pasar masih dalam mode menunggu atau 'wait and see' dipengaruhi pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung April mendatang.
Dia juga menilai IHSG juga akan dipengaruhi oleh emiten-emiten yang bakal mengeluarkan laporan keuangan tahunan. Namun, sentimen dari laporan keuangan tahunan emiten tidak banyak mempengaruhi laju IHSG.
"Laporan keuangan hanya tik-tok di range itu pengaruhnya, kalau lebih tinggi lagi, sedikit susah karena ada faktor pemilu di bulan depan. Jadi, investor wait and see," ujarnya menambahkan.
(Baca: Terkoreksi 1,8% Selama Sepekan, IHSG Tinggalkan Level 6.400 )
Sementara analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan melaju positif hari ini didorong oleh rilis data perekonomian tentang penjualan ritel Indonesia.
"Rilis data perekonomian tentang penjualan ritel diperkirakan akan terdapat peningkatan, semakin menunjukkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang cukup solid dan kuat," kata William seperti dikutip dari risetnya.
Hingga berita ini ditulis IHSG telah turun ke zona merah 20 menit setelah perdagangan dimulai. IHSG kini berada pada level 6.373,46 atau turun 0,15% dibandingkan posisi penutupan akhir pekan kemarin. sebanyak 225 saham bergerak turun, 129 saham naik, dan 123 saham lainnya tetap.