Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,14% pada akhir sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ke level 6.473,97. IHSG sempat menyentuh level 6.500,25, namun setelah itu IHSG langsung bergerak turun hingga ke posisi akhirnya di sesi I.
Kinerja IHSG di zona merah hingga siang hari ini salah satunya didorong oleh investor asing yang melego saham-saham koleksinya di pasar saham Indonesia, merealisasikan keuntungan yang mereka dapat setelah sepanjang tahun ini IHSG naik hingga 4,88%. Sementara ini penjualan bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 261,57 miliar.
Lima besar saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan penjualan bersih mencapai Rp 84,2 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 80,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 26,5 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 24,1 miliar dan PT United Tractors Indonesia Tbk (UNTR) Rp 10,6 miliar.
(Baca: IHSG Dibuka Positif Sentuh Level 6.500, Berpotensi Terus Melaju)
Kinerja IHSG pada sesi I terseret kinerja indeks sektoral yang turun cukup lumayan. Saham-saham di sektor barang konsumsi siang ini terkoreksi 0,55%, saham sektor aneka industri turun 0,92%, keuangan turun 0,21%, dan sektor infrastruktur turun 1,21%.
Saham-saham di sektor agri menahan laju koreksi IHSG dengan kenaikan 1,46% bersama dengan saham di sektor tambang yang naik 0,69%. Sektor industri dasar menjadi indeks sektoral dengan kinerja terbaik dengan kenaikan 1,89%. Sementara sektor manufaktur nyaris tak bergerak dengan kenaikan hanya 0,06%.
Sebenarnya ada beberapa sentimen domestik yang bisa menjadi penggerak kinerja IHSG hari ini, salah satunya adalah rilis data keuangan tahunan emiten yang mulai ramai. Kondisi fundamental ekonomi nasional pun dinilai analis cukup stabil dan masih menjadi daya tarik bagi aliran dana asing.
Sementara dari lingkungan eksternal, optimisme investor terbangun dengan berakhirnya government shutdown di Amerika Serikat (AS), walau diperkirakan hanya selama tiga minggu kedepan. Pasalnya, anggaran belanja yang disepakati oleh Presiden AS Donald Trump hanya untuk mengakomodasi pengeluaran selama tiga pekan.
(Baca: Jelang Pengumuman Bunga The Fed, Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa)
Shutdown akan dilanjutkan jika Trump merasa negosiasi terkait anggaran pembangunan tembok pembatas AS-Meksiko antara pemerintah dengan anggota kongres dinilai tidak ada kemajuan. Trump bahkan mengancam akan menggunakan kekuasaannya sebagai presiden untuk menyatakan kondisi darurat nasional terkait isu perbatasan ini, sehingga dia dapat membangun tembok tanpa perlu mendapat restu dari kongres.
Transaksi saham pada BEI hingga siang ini tercatat mencapai Rp 4,30 trilun dari 6,48 miliar saham yang diperjualbelikan. Saham-saham tersebut ditransaksi sebanyak 276.746 kali oleh investor di BEI. Sebanyak 197 saham berkinerja positif, 186 saham turun, dan 137 saham stagnan.