Pelemahan Rupiah Ikut Seret Penurunan IHSG Pagi Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tidak berubah pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/7).
Penulis: Happy Fajrian
6/12/2018, 13.56 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir pada zona merah hingga penutupan perdagangan sesi I Kamis (6/12). IHSG turun 0,53% ke posisi 6.100,93 poin atau terkoreksi 32,21 poin. Selain kondisi ekonomi global yang masih dibayangi ancaman eskalasi perang dagang dan indikasi resesi perekonomian Amerika Serikat (AS), melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama tiga hari berturut-turut ikut menyeret kejatuhan bursa ke zona merah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berbalik melemah mulai Selasa (4/12) lalu. Rupiah yang sempat bertengger di kisaran Rp 14.200-an per dolar AS telah kembali ke kisaran Rp 14.500 per dolar AS pada perdagangan Kamis (6/12). Rupiah memang tidak melemah sendirian, namun pelemahan rupiah termasuk yang paling cepat di antara mata uang Asia lainnya.

Sementara itu investor asing masih terus melepas saham miliknya di pasar modal Indonesia, turut memberikan tekanan terhadap IHSG. Hingga sesi I berakhir siang ini, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) di seluruh pasar hingga Rp 326,30 miliar.

Turunnya IHSG juga didorong oleh delapan dari sepuluh indeks sektoral yang mengalami koreksi. Hanya sektor infrastruktur dan industri dasar yang mengalami kenaikan, itu pun kenaikannya tipis. Sektor infrastruktur naik 0,08% sedangkan industri dasar naik 0,14%.

Sektor aneka industri menjadi sektor yang terkoreksi paling dalam yaitu 2,3%, diikuti sektor perdagangan yang terkoreksi 1,41%, sektor properti dan pertanian masing-masing terkoreksi 0,84%, sektor keuangan turun 0,5%, sektor manufaktur turun 0,48%, konsumer turun 0,23%, dan sektor pertambangan turun 0,1%.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga paling dalam hari ini yaitu United Tractors Tbk (UNTR) yang sahamnya turun Rp650 menjadi Rp29075 per saham, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp550 menjadi Rp10.950 per saham, Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp275 menjadi Rp11.325 per saham, (ASII) turun Rp225 menjadi Rp8.100 per saham dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) harga sahamnya turun Rp200 menjadi Rp8.550 per saham.

Pada sesi I ini total nilai perdagangan saham mencapai Rp3,99 triliun dengan saham yang diperdagangkan mencapai 5,18 miliar saham. Harga sebanyak 234 saham terkoreksi, sejalan dengan kondisi bursa, 146 saham naik, dan 128 saham stagnan.