PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berencana mengembangkan sayap bisnisnya hingga ke Arab Saudi. Salah satu produk perusahaan pengembang platform dengan teknologi inovatif untuk industri travel banking tourism ini, yaitu layanan Intelligent Instant Messaging (IIM) Tour MiFi untuk pelancong bepergian ke luar negeri.
Direktur DIVA Dian Kurniadi mengatakan, potensi pasar di Arab Saudi besar karena untuk perjalanan religi seperti umroh, Indonesia sebagai negara muslim besar memberikan satu pasar luar biasa. "Kami akan kejar, yang jadi main market kami, pasar untuk umroh di Arab Saudi," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27/11).
Tidak hanya Arab Saudi, DIVA ingin membentangkan sayap ke pasar Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, ataupun Malaysia. Untuk itu, salah satu langkah yang dijajaki oleh DIVA dengan mencari pendanaan melalui skema penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada hari ini.
Saham DIVA pada perdagangan perdana hari ini langsung naik 13,56% dari harga perdana yaitu Rp2.950 per lembar saham menjadi Rp3.350 per lembar. Saham mereka diperdagangkan sebanyak 8.034 saham dengan frekuensi 32 kali dengan menghasilkan dana senilai Rp2,51 miliar.
Perusahaan melepas sekitar 214 juta lembar saham atau sekitar 30% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO. Dengan begitu, perusahaan berpotensi meraup dana dari IPO ini sebesar Rp632,14 miliar. Mereka akan menggunakan 55% dana hasil IPO tersebut untuk modal kerja, 40% untuk belanja modal, dan sekitar 5% sisanya untuk investasi ke sumber daya manusia (SDM).
Dalam proses IPO ini, DIVA menunjuk tiga perusahaan penjamin pelaksana emisi. Mereka adalah Kresna Sekuritas, Trimegah Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas.
"Kami akan terus mengembangkan platform infrastruktur melalui arsitek bisnis kami dan memperluas jaringan agar dapat menjangkau Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tanah air," kata Direktur Utama DIVA Raymond Loho.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sebagai perusahaan penyedia platform digital, untuk dapat menjaga kelangsungan bisnis perusahaan ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh DIVA.
"Pertama adalah penguasaan terhadap teknologi digital tersebut. Kedua, membangun upaya digital leadership. Bagaimana visi perusahaan yang jelas dan langkah konkretnya," kata Nyoman.