IHSG Sepekan Terakhir Turun tapi Asing Bukukan Beli Bersih Saham

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/11/2018, 22.46 WIB

Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir menurun 10,29% dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu menjadi Rp7,31 triliun.

Kondisi ini diikuti oleh menurunnya rata-rata volume transaksi harian dari 9,67 miliar lembar saham pada pekan lalu, menjadi 9,36 miliar lembar saham pada minggu ini atau turun 3,2%. Namun, selama sepekan ini frekuensi transaksi harian tercatat tumbuh 2,9% dari 381.770 kali pada pekan lalu, menjadi 392.860 kali.

Sayangnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, membuat pergerakannya menjadi negatif jika dibandingkan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. IHSG minggu ini ditutup pada level 6.006,2, turun 0,1% dari posisi akhir minggu lalu di level 6.012,3.

Investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 94 miliar di sepanjang pekan ini. Namun, sepanjang 2018 investor asing masih mencatatkan jual bersih mencapai Rp44,99 triliun.

Sementara itu nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami penurunan sebesar 0,06% menjadi sebesar Rp6,79 triliun dari posisi Rp6,80 triliun pada penutupan pekan lalu.

Pekan ini, BEI menyelenggarakan perayaan pencapaian pertumbuhan 200.000 investor ritel sepanjang 2018 pada pembukaan perdagangan Kamis (22/11). Sejak meluncurkan program kampanye Yuk Nabung Saham tiga tahun silam, jumlah investor baru saham di BEI di sepanjang 2018 telah tercatat sebanyak 200.935 single investor identification (SID).

Dengan begitu, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 19 November 2018, total jumlah investor saham di BEI telah mencapai 829.426 SID. Jumlah tersebut meningkat 31,97% dibandingkan dengan total capaian jumlah investor di akhir 2017 sebesar 628.491 SID.

“Jumlah investor baru saham di BEI ini adalah pertumbuhan yang tertinggi sejak 41 tahun diresmikannya kembali pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam acara perayaan tersebut, Kamis (22/11).

BEI juga mencatat, pertumbuhan ini tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja, tetapi meluas terutama Indonesia bagian Timur. Konsentrasi investor di pulau Jawa yang pada 3 tahun lalu mendekati 80%, turun signifikan menyentuh angka 73,7% pada Oktober 2018.

Dari sisi demografi, generasi muda terutama usia 18-25 tahun adalah yang tertinggi pertumbuhannya dalam 2 tahun terakhir, naik lebih dari dua kali lipat dibanding pada akhir tahun 2016.