Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini dibuka naik tipis 1 poin ke level 5.755,6 poin. Investor masih menunggu pengumuman sejumlah data ekonomi yang diharapkan memberikan sentimen positif ke bursa, antara lain data realisasi investasi kuartal III 2018 dan pengumuman inflasi Oktober 2018.
Pada pukul 09.30 WIB, indeks kembali memasuki zona merah. Sebanyak 8 indeks sektoral turun. Penurunan terdalam dicatatkan indeks saham sektor properti yang rontok 0,82% disusul indeks saham sektor aneka industri dan konsumer yang masing-masing turun 0,71%. Indeks saham sektor manufaktur juga turun 0,66%. Indeks sektor industri dasar minus 0,52% sedangkan indeks sektor perdagangan turun 0,49%. Adapun indeks sektor pertambangan minus 0,32%.
Indeks saham sektor keuangan menguat tipis 0,05% sedangkan indeks saham sektor infrastruktur naik 0,74%. Kedua saham ini menjadi penopang pergerakan indeks.
Indeks saham sejumlah bursa Asia dibuka bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 0,79% menjadi 21.316,33 poin. Indeks Komposit Bursa Shanghai juga naik 0,33% menjadi 2.550,6 poin. Indeks Hang Seng turun 0,24% menjadi 24.752,74 poin. Sementara, Indeks Strait Times Singapura turun 0,35% menjadi 2.972 poin.
(Baca: Lima Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat Tipis)
Nilai transaksi pada pembukaan perdagangan Selasa (30/10), mencapai Rp 1,39 triliun. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 2,08 miliar saham. Sebanyak 122 saham naik, 164 saham turun, dan 109 saham stagnan. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 52,52 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang dikoleksi investor asing, antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menjadi pemimpin saham-saham top gainers dengan kenaikan 5,52% menjadi Rp 172. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berada di posisi kedua dengan kenaikan 3,02% menjadi Rp 5.975. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berada di posisi ketiga dengan kenaikan 2,44% menjadi Rp 2.110.
Saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) menempati urutan teratas top losers dengan penurunan 15,07% menjadi Rp 124. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) di posisi kedua dengan penurunan 8,15% menjadi Rp 124. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) berada di posisi ketiga dengan penurunan 6,13% menjadi Rp 765.
(Baca: Perlambatan Ekonomi Tiongkok Membayangi, IHSG Ditutup Turun 0,52%)